Just another free Blogger theme

Cylinder liner merupakan komponen terpenting mesin yang membentuk combustion chamber bersama dengan piston & cylinder head. Keausan salah satu komponen pembentuk ruang bakar akan memicu rendahnya tekanan kompresimesin. Selain mesin terkesan "tidak bertenaga", kebocoran kompresi juga akan menimbulkan beberapa bahaya fatal diantaranya crankcase explosions dan scavenge fire.

Hasil analisa data pengukuran diameter cyl liner dapat digunakan sebagai dasar identifikasi tingkat keausan permukaan silinder. Keausan yang terjadi pada cylinder liner menjadi hal yang tidak dapat dihindari pada usia pakai komponen yang semakin bertambah serta tindakan perawatan yang kurang baik.

Overhaul penggantian cylinder liner yang mengalami keausan. (Foto by: Dokumentasi pribadi penulis)

Selain faktor usia pemakaian suku cadang mesin yang menerima gaya gesek secara menerus, ada beberapa faktor yang mempercepat terjadinya keausan cylinder liner. Diantaranya adalah: 

1. Material bahan yang kurang baik.

Penggunaan suku cadang mesin yang tidak berasal dari maker, memungkinkan terjadinya penurunan kualitas suku cadang walaupun dengan konsekuensi ongkos pengadaan yang lebih ekonomis. Material bahan cylinder liner yang kurang baik akan mempercepat keausan saat terjadi gesekan dan pengaruh panas dalam ruang bakar.

2. Pelumasan silinder tidak berfungsi dengan baik.

Penggunaan kualitas minyak lumas yang tidak sesuai dengan karakteristik bahan bakar yang "dikonsumsi" oleh mesin akan memberikan efek buruk terhadap permukaan cyl liner. Selain kualitas minyak lumas silinder, pengaturan jumlah feed rates minyak lumas silinder yang tidak sesuai "dosis" akan menambah proses keausan pada dinding silinder.

3. Korosi.

Korosi merupakan kondisi yang sering menyebabkan keausan permukaan dinding silinder. Pada dasarnya, korosi ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya,

Kandungan belerang / sulfur yang terlalu tinggi pada bahan bakar. Korosi terjadi karena kondensasi dan penumpukan sulphuric acid hasil pembakaran yang menempel pada permukaan cylinder liner. Untuk meminimalkan terjadinya korosi pada cyl liner, dilakukan beberapa tindakan diantaranya,

  • Memastikan sistem air pendingin bekerja dengan baik dan secara menerus (meskipun mesin berhenti beroperasi, dengan memanfaatkan fungsi pre-heating/warming-up) pada temperatur kerja yang tepat.
  • Menjaga selisih temperatur antar silinder sebesar 12-18°C.
  • Menggunakan minyak lumas silinder dengan kandungan alkali yang sesuai dengan karakter mesin dan jenis bahan bakar yang digunakan.
Kontaminasi kandungan garam yang terkandung pada bahan bakar. Bahan bakar memiliki kandungan garam akan terbakar dalam combustion chamber dan bereaksi membentuk sodium chloride yang akan menumpuk pada dinding silinder dan mengakibatkan korosi. Untuk mencegah terjadinya kontaminasi kandungan garam pada sistem bahan bakar maka,
  • Perawatan bahan bakar dengan menggunakan purifier harus dilakukan secara menerus untuk menjamin kemurnian bahan bakar terhadap kontaminasi partikel lain.
  • Melakukan pemeriksaan terhadap kebocoran tangki ballast / tangki bahan bakar. Salah satu "jalan" yang memungkinkan terjadinya kontaminasi bahan bakar terhadap air laut adalah kebocoran pada tangki. Selain berbahaya dan merugikan secara langsung, kebocoran tangki akan memberikan efek secara tidak langsung terhadap terbentuknya sodium chloride.
Sisa bahan kimia (chemical/cleaning agent) saat membersihkan sisi udara air cooler. Sisa bahan kimia yang tidak dibilas bersih menggunkan air tawar akan terbawa masuk dalam ruang bakar dan bereaksi membentuk zat yang bersifat korosif terhadap dinding silinder. Hal yang perlu diperhatikan dalam membersihkan air cooler diantaranya adalah,
  • Menggunakan takaran bahan kimia yang sesuai dan tidak berlebih sesuai rekomendasi maker.
  • Membilas bersih dengan menggunakan air tawar setelah sisi udara air cooler dibersihkan.

Categories: ,


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Pellentesque volutpat volutpat nibh nec posuere. Donec auctor arcut pretium consequat. Contact me 123@abc.com

0 komentar:

Posting Komentar