Just another free Blogger theme

Pelumasan pada silinder motor diesel dapat dilakukan melalui dua cara yakni cara percik (splashing) dan menggunakan pompa khusus yang disebut cylinder lubricator oil pump.

Sistem pelumasan percik (splashing) merupakan pelumasan dengan cara memercikkan minyak lumas dalam karter yang dicauk oleh pipi engkol berikut flyweight. Pelumasan ini terjadi saat poros engkol berputar selama beroperasinya motor diesel untuk pelumasan bagian dalam Silinder. Dengan demikian maka jenis minyak lumas untuk sistem pelumasan (lubticating oil system) adalah sama dengan minyak lumas Silinder. Pelumasan sistem caukan dapat terlaksana jika selalu ada minyak lumas yang memadai didalam karter (crankcase).


Sedangkan pelumasan dengan menggunakan cylinder lubricator adalah dengan memanfaatkan pompa pelumas independen yang tertata pada sistem pipa pelumas silinder, artinya minyak lumas yang digunakan adalah berbeda dengan minyak lumas yang ada dalam karter. Pada sistem ini, jenis minyak lumas yang digunakan untuk sistem pelumasan (lubricating oil system) adalah berbeda dengan minyak lumas silinder.

Cylinder lubricator oil pump B&W engine 6L50MCE (foto by: dokumentasi pribadi penulis)


Tujuan Utama pelumasan Silinder adalah,

  1.  Terbentuknya lapisan minyak lumas (oil film) pada permukaan bagian dalam Silinder dan pegas torak sehingga dapat mengurangi keausan bagian-bagian tersebut.
  2.  Lapisan minyak tersebut diatas dapat menghalangi lolosnya gas hasil pembakaran ke ruang dibawah torak (crankcase / stuffing box)
  3. Bahan kimia yang terkandung didalam minyak lumas silinder dapat menetralisir gas belerang yang terkandung dalam gas hasil pembakaran bahan bakar sehingga tidak terjadi korosi pada permukaan Silinder, torak dan pegas-pegas torak. 
  4. Kotoran hasil pembakaran (deposit) menjadi lunak, sehingga tidak terakumulasi pada alur piston ring.
  5. Mendinginkan permukaan Silinder, piston dan piston ring.
Bahan kimia yang terkandung didalam Cylinder Oil.

Bahan bakar yang digunakan untuk motor Diesel pada unumnya mengandung belerang dengan konsentrasi yang cukup tinggi sehingga dapat menimbulkan korosi pada permukaan Silinder dan saluran gas buang. Secara kimia, belerang akan bersenyawa dengan Oksigen dan uap air sehingga terbentuk asam sulfat (H2SO4) yang sangat korosif. Oleh karena itu maka kedalam cylinder oil diberikan bahan kimia Kalium Hydroksida (KOH) dalam jumlah tertentu.

Kandungan KOH dalam minyak lumas dinyatakan dalam pengertian Total Base Number (TBN) yakni berapa milligram (mg) KOH dalam tiap gram minyak lumas. Kalau tiap gram Cylinder oil mengandung 20mg KOH maka Cylinder oil tersebut merupakan Cylinder oil TBN 20. Begitu juga kalau mengandung 30mg maka merupakan Cylinder oil TBN 30 dan seterusnya.

Categories:


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Pellentesque volutpat volutpat nibh nec posuere. Donec auctor arcut pretium consequat. Contact me 123@abc.com

0 komentar:

Posting Komentar