Panas hasil pembakaran akan
diubah menjadi tenaga mesin, namun panas yang berlebih secara menerus akan
menimbulkan kerugian yang dapat menurunkan engine performance dan bahkan
dapat memicu terjadinya kerusakan pada mesin itu sendiri. Untuk mencegah
terjadinya resiko tersebut diatas, maka diperlukan pendinginan mesin yang baik
dan berkelanjutan. Dengan demikian maka mesin akan dapat beroperasi pada
temperatur kerja yang ideal. Salah satu poin yang perlu mendapat perhatian
dalam operasional mesin bahwa sistem pendingin mejadi salah satu sistem
penunjang dalam operasional mesin yang memliki peran sangat penting.
Dalam operasionalnya tidak jarang
akan ditemukan kendala – kendala yang sifatnya dapat menghambat kelancaran
operasional mesin. Kendala yang dimaksudkan tentu perlu mendapat perhatian
khusus dan penanganan dengan segera untuk dapat memaksialkan kondisi mesin
tersebut. Salah satu kendala yang sangat mungkin terjadi adalah terjadinya
kebocoran air tawar pendingin yang masuk dalam rua bakar mesin.
Indikator tekanan air tawar pendingin yang turun karena pengaruh "masuk angin" (Foto & Video by: Dokumentasi pribadi penulis)
Penyebab utama terjadinya
kebocoran air tawar pendingin dalam rung bakar mesin adalah dimungkinkan adanya
kebocoran yang memilki “akses” langsung ke ruang bakar mesin. Beberapa sebab
yang memungkinkan terjadinya kebocoran air tawar pendingin dalam ruang bakar
tersebut diantaranya adalah,
- Terjadinya
kerusakan pada o’ring pendingin yang terpasang pada exhaust valve dan/atau
intake valve mesin.
- Terjadinya
kerusakan permukaan cylinder head dan/atau exhaust valve yang disebabkan oleh
berkurangnya ketebalan permukaan bahan dan/atau keretakan yang terjadi pada
permukaan bahan.
Kebocoran yang masuk dalam ruang
bakar mesin harus mendapat penaganan serius dengan segera. Dampak buruk dari
kondisi ini apabila tidak dengan segera dilakukan penanganan adalah,
- Terjadinya
water hammer. Air yang sifatnya tidak dapat dikompresikan namun dipaksa
oleh dorongan piston dalam ruang bakar maka akan dapat menghasilkan “pukulan”
air yang akan dapat merusak komponen mesin. Seperti terjadinya kerusakan ada
piston, valve, cyl head atau bahkan conecting rod. Untuk mncegah terjadinya
resiko terburuk water hammer yang dialami oleh mesin, maka sumber
kebocoran harus dapat dengan segera dilakukan perbaikan. Baik dengan melakukan
penggantian terhadap o’ring pendingin yang mengalami kerusakan ataupun
melakukan penggantian komponen yang mengalami kerusakan permukaannya.
- Uap
air yang terbakar dalam ruang bakar selanjutnya akan menempel dan melimbulkan
kerak pada turbin blade turbocharger. Kerak air yang menempel pada bilah
turbin akan menjadi pemberat putaran turbin. Dalam kondisi ini akan
mengakibatkan menurunnya tekanan udara bilas mesin karena pengaruh putaran
turbin mesin yang berkurang juga. Selain itu, putaran turbin turbocharger yang
semakin melambat akan menghalangi laju aliran gas buang dari masing – masing silinder
untuk segera keluar melalui cerobong. Hambatan aliran ini akan menjadi salah
satu unsur yang mempengaruhi meningkatnya temperatur gas buang mesin pada
seluruh silinder mesin.
Indikasi terjadinya kebocoran air
tawar pendingin dalam ruang bakar mesin
Segala bentuk ketidaknormalan
instrumen (baik tekanan dan temperatur) mesin pada saat beroperasi harus segera
mendapat perhatian dan penanganan untuk mencegah terjadinya kerusakan yang
berakibat fatal. Untuk dapat melakukan penanganan, maka hal yang perlu
diperhatikan adalah beberapa indikasi yang memungkinkan terjadinya kebocoran
terebut. Diantaranya adalah,
- Berkurangnya
volume air tawar pendingin dalam tangki ekspansi. Apabila volume kebocoran
dalam ruang bakar tidak terlalu besar,
maka berkurangnya volume air tawar pendingin dalam tangki idak dapat terpantau
dengan signifikan.
- Terpantau
dalam tangki ekspansi keluar gelembung – gelembung udara. Gelembung gelembung
udara yang dimaksudkan adalah udara yang dikompresikan dalam ruang bakar mesin
yang telah masuk dalam sistem pendingi mesin. Pada saat langkah kompresi mesin,
udara dikompresikan dalam ruang bakar. Tekanan udara yang dikompresikan menjadi
berlipat kurang lebih sampai dengan seratus kali lebih besar dari tekanan
atmosfir. Tekanan yang tinggi tersebut memunginkan masuk dalam celah (titik
sumber kebocoran) yang ada pada komponen mesin. Dalam kasus ini, kebocoran air
tawar pendingin tidak dapat masuk dalam ruang bakar karena volume kebocoran
yang relatif kecil dan tekanan kompesi mesin lebih besar apabila dibandingkan
dengan tekanan air tawar pendingin (udara kompresi yang akan masuk dalam sistem
air tawar pendingin). Udara yang masuk dalam sistem air tawar pendingin
selanjutnya akan dapat terpantau pada tangki ekspansi. Perlahan (atau
menyesuaikan dengan volume kebocorannya) akan ada gelembung – gelembung udara
dalam tangki ekspansi.
- Tekanan
air tawar pendingin yang terbaca pada pressure gauge menjadi gerak – gerak tidak stabil (hunting). Tekanan
air tawar pendingn akan terganggu karena sistem air yang seharusnya padat,
namun sudah terisi dengan udara kompresi mesin. Pada umumnya kondisi ini
diistilahkan dengan “masuk angin”.
Penangana dengan segera menjadi sangat penting untuk dlakukan untuk menghindari resiko - resiko yang dapat menghambat kelancaran operasioal mesin. Terhadap indikasi adanya keretakan pada permukaan komponen mesin, maka setelah dilakukan pembogkaran komponen perlu dilakukan color check untuk dapat memastikan sumber kebocoran yang diakibatkan oleh keretakan bahan.
Contoh identifikasi keretakan seating valve dengan menggunakan sistem color check. (Foto by: Dokumentasi pribadi penulis)