Selain pengukuran diameter cyl liner, pada saat pelaksanaan overhaul perlu dilakukan pengukuran terhadap piston & ring. Pelaksanaan pengukuran dilakukan dengan alasan untuk mengidentifikasi tingkat keausan piston & ring karena selain keausan cyl liner, rendahnya tekanan kompresi dalam mesin juga dipengaruhi oleh tingkat keausan piston & ring.
Beerapa hal yang dilakukan dalam pengukuran piston & ring diantaranya adalah,
- Pengukuran piston ring gap yaitu jarak antara ujung ring saat ring terpasang pada cylinder liner. Semua piston ring (dalam kondisi terlepas) ditata pada permukaan cylinder liner. Kemudian, jarak antar ujung ring diukur celah gap-nya. Berdasarkan pengalaman penulis, untuk mempermudah dan meningkatkan akurasi pembacaan pengukuran, pengambilan data dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan kertas bersih yang di-"mal" pada permukaan celah ring. Selanjutnya hasil "mal" diukur diluar silinder.
- Pengukuran piston ring groove yaitu celah (groove) antara alur piston ring dengan permukaan ring pada saat ring terpasang pada piston. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan feeler gauge.
- Pengukuran tinggi/ketebalan (thickness) dan lebar (width) ring dengan menggunakan jangka sorong atau outside micrometer.
- Pengukuran diameter piston. Pengukuran dilakukan sebanyak dua kali (kanan-kiri & depan belakang) pada tiga titik yang berbeda yaitu posisi atas, tengah dan bawah.
- Pengukuran burn away (pada mesin dua langkah putaran rendah). Burn away adalah pengikisan material permukaan atas piston crown karena proses pembakaran yang terjadi dalam silinder. Pengukuran ini dengan menggunakan special tool yang telah disediakan oleh maker kemudian diukur celah antar permukaan dengan menggunakan feeler gauge.
- Pengukuran diameter dalam piston pin. (Mesin empat langkah).
- Pengukuran diameter piston pin. (Mesin empat langkah).
- Pengukuran celah antara connecting rod & piston pin. (Mesin empat langkah).
- Pengukuran celah antara piston & piston pin. (Mesin empat langkah).
0 komentar:
Posting Komentar