Pipa merupakan barang yang sangat mudah ditemui diatas kapal. Peran pipa dalam menunjang operasional sistem-sistem diatas kapal menjadikan keberadaanya sangat penting. Terkait dengan perannya yang demikian penting, apabila terjadi kerusakan pada pipa maka harus segera mendapatkan penanganan dengan baik dan segera.
Spare pipa dengan berbagai ukuran. (Foto by: Dokumentasi pribadi penulis)
Ketersediaan spare pipa diatas kapal harus dalam kondisi siap pakai pada saat dibutuhkan. Dalam hal pekerjaan pipa (perawatan maupun penggantian), para pekerja harus mampu untuk mengidentifikasi dan memahami karakter pipa yang akan digunakannya.
Beberapa teori dasar tentang pipa diantaranya adalah,
1. Identifikasi diameter pipa.
Diameter pipa dinyatakan dengan satuan "Inch" yang kemudian diidentifikasi dengan istilah nominal pipe size (NPS). Besarnya NPS ini tidak sama dengan diameter luar (outside diameter) pipa. Besarnya NPS telah ditentukan oleh ANSI (Anerican National Standart Institute).
Untuk menentukan besarnya NPS sebagai ukuran standart pipa, ada beberapa cara yang dapat digunakan diantaranya,
- Menggunakan tabel ANSI. Dengan bantuan pita ukur (measure tape), diukur diameter luar pipa dengan satuan "Inch". Data ukur diameter luar kemudian di cocokkan dengan tabel ANSI sehingga didapatkan nilai NPS yang standart.
- Menggunakan tree tape. Tree tape merupakan alat ukur dengan satuan Inch (awalnya tree tape digunakan oleh warga Amerika untuk mengukur diameter batang pohon). Skala ukur "Inch" yang terdapat pada tree tape tidak dapat digunakan untuk mengukur panjang liner karena alat ini hanya dikhususkan untuk mengukur besarnya diameter suatu benda. Penggunaanya, tree tape dibentangkan melingkar pada permukaan benda kemudian dibaca hasil pengukuran sebagai nilai diemeter benda tersebut.
- Menggunakan rumus keliling lingkaran. Dengan menggunakan pita ukur, keliling pipa diukur secara melingkar. Kemudian dikalkulasi untuk mendapatkan besarnya diameter luar lingkaran tersebut. Rumus keliling lingkaran = 3.14 × diameter. Maka diameter = keliling lingkaran / 3.14. Setelah didapatkan diameter, selanjutnya disesuaikan dengan standart ukur ANSI sesuai tabel diatas.
Ketebalan pipa dinyatakan dengan istilah schedule. Dalam implementasinya dilapangan akan didapatkan nilai schedule pipa 5s, 5, 10, 20, 40, 80, 120, 160, XXS. Besarnya nilai schedule pipa berarti menandakan bahwa pipa memiliki ketebalan kedalam yang semakin besar (diameter dalam semakin sempit, namun diameter luar nilainya tetap).
Identifikasi ukuran pipa. (Foto by: Dokumentasi pribadi penulis).
Besarnya nilai ketebalan pipa yang teridentifikasi oleh schedule telah tertuliskan pada tabel ANSI diatas.
3. Jenis pipa.
Berdasarkan cara fabrikasi/pembuatannya, jenis pipa dibagi menjadi dua kategori yaitu,
- Pipa seamless yaitu pipa yang dibuat tanpa adanya sambungan memanjang pada permukaan pipa. Pipa yang dibuat dengan tanpa adanya sambungan ini memiliki karakter yang cocok digunakan pada instalasi pipa yang memiliki tekanan dan temperatur cukup tinggi. Dari segi nilai ekonomi, jenis pipa seamless berharga lebih mahal dibanding dengan pipa welded.
- Pipa welded yaitu jenis pipa yang dibuat dengan sambungan memanjang pada permukaan pipa. Penggunaan pipa welded harus disesuaikan dan tidak melebihi batas tekanan dan temperatur kerja yang ditoleransi. Dari segi ekonomis, pipa jenis ini memiliki nilai ekonomis yang lebih rendah / lebih murah dibanding pipa seamless.
0 komentar:
Posting Komentar