- Erosi akibat tekanan bahan bakar. Bahan bakar dikabutkan dengan tekanan kerja 250-350kg/cm² (menyesuaikan jenis mesin). Apabila ada kebocoran celah kecil, maka akan berpotensi sebagai water jet yang dapat mengikis permukaan logam.
- Kavitasi mikro (micro-cavitation). Gerakan memompa dalam FIP mengakibatkan tekanan naik-turun yang akan memicu timbulnya gelembung kavitasi mikro. Saat gelembung pecah, energinya menghantam permukaan logam sehingga timbul pitting di permukaan logam.
- Korosi kimia (chemical attack). Kandungan sulphur, air atau kontaminasi zat kimia lain yang terkandung dalam bahan bakar, memungkinkan terjadinya korosi kimia.
- Kualitas material kurang baik. Apabila material side plug tidak memiliki surface hardening yang cukup (misalnya nitriding atau carburizing), maka lebih mudah tergerus.
- Bahan bakar kotor. Apabila bahan bakar mengandung partikel keras (karat, pasir halus, debu dari tangki), maka partikel ini ikut terpompa yang memungkinkan akan dapat menggerus permukaan plug.
Pencegahan dapat dilakukan dengan,
- Filter bahan bakar harus dipastikan selalu dalam kondisi bersih.
- Menggunakan bahan bakar yang sesuai spesifikasi (kandungan kimiawi bahan bakar).
- Lakukan pemeriksaan permukaan dekivery valve dan seat untuk memastikan tidak ada celah yang dapat memicu terjadinya jetting.
- Gunakan spare-parts sesuai rekomendasi engine maker dengan kualitas bahan yang telah disesuaikan.