Just another free Blogger theme

Sistem pendingin piston (piston cooling system) pada mesin diesel dua langkah putaran rendah menggunakan media minyak lumas sistem (lube oil system) mengalir melalui pipa teleskopik yang terpasang dalam piston rod. Minyak lumas mengalir dan bersirkulasi untuk menyerap panas pada piston crown kemudian kembali ke sump tank mesin.

Salah satu masalah yang terjadi pada jenis mesin diesel dua langkah putaran rendah adalah menurunnya tekanan minyak lumas piston cooling, berukurangnya volume/level minyak lumas dalam sump tank yang disebabkan oleh kebocoran sistem minyak lumas pendingin pada piston rod - piston crown. Dalam pekerjaan overhaul, identifikasi kebocoran piston cooling system dapat dilakukan dengan langkah berikut ini,
  1. Setelah piston crown selesai dirakit dan baut pengikat sudah dipasangkan dengan locking wire, proses pengetesan kebocoran piston cooling system dapat dilakukan sebelum piston kembali dipasang dalam mesin.
  2. Piston dalam kondisi terbalik (piston crown berada dibawah dan piston rod berada diatas).
  3. Media yang digunakan sebagai sarana bantu pengetesan kebocoran piston cooling system adalah minyak lumas. Minyak lumas diisikan dalam pipa teleskopik piston rod hingga penuh.
  4. Selanjutnya, piston rod ditutup menggunakan pressure gauge yang telah tersedia sebagai special tool dari maker.
  5. Kemudian pasang hose compressed air pada sisi special tool untuk memulai pemeriksaan kebocoran dengan meningkatkan tekanan. Tekanan kerja yang digunakan selama proses pemeriksaan kebocoran sebesar 4 - 7 bar atau sesuai dengan rekomendasi maker yang tertulis dalam manual book.
  6. Setelah tekanan kerja tercapai, diamkan beberapa saat untuk mengidentifikasi kebocoran.
  7. Identifikasi titik kebocoran dilakukan dengan memeriksa permukaan piston crown secara visual. Selain itu, identifikasi kebocoran juga dapat dilakukan dengan memperhatikan tekanan kerja pengetesan. Apabila terjadi penurunan tekanan kerja pengetesan, maka dimungkinkan terjadi kebocoran sistem pendingin piston.
  8. Pada beberapa kesempatan, untuk mendapatkan identifikasi yang akurat atas kebocoran maka proses pengetesan dapat dilakukan dengan memasukkan piston crown dalam sebuah bejana yang berisikan air. Kebocoran akan dapat dengan mudah teridentifikasi apabila saat tekanan kerja dinaikkan maka akan timbul gelembung udara atau kebocoran media pengetesan (minyak lumas) pada titik yang kurang kedap.
  9. Setelah proses pengetesan dan identifikasi kebocoran telah selesai, selanjutnya pipa teleskopik piston rod dapat kembali dikeringkan dengan membalik posisi piston. (posisikan piston crown diatas untuk pemeriksaan pemasangan).
  10. Setelah selesai, piston telah siap kembali dipasang.
Proses pemeriksaan kebocoran piston cooling system pada piston rod pada saat pekerjaan overhaul. (Foto by: Dokumentasi pribadi penulis)

 
Categories:


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Pellentesque volutpat volutpat nibh nec posuere. Donec auctor arcut pretium consequat. Contact me 123@abc.com

0 komentar:

Posting Komentar