Just another free Blogger theme

Apabila diperlukan pemeriksaan lebih lanjut dari pelaksanaan pengukuran crank web deflection, maka pengukuran clearance main bearing merupakan tindakan yang runtut untuk memeriksa tingkat keausan/celah main bearing. Pengukuran metal jalan (crank pin bearing) & metal duduk (main bearing) dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya adalah,

1. Lodcis 
Lodcis yaitu dengan menggunakan kawat dari bahan timah hitam. Kata lodcis berasal dari bahasa Belanda ‘lod’ yang artinya timah hitam. Atas dasar alasan efektifitas kerja, pada umumnya lodcis digunakan pada mesin - mesin kecil.
  • Lepaskan bearing cap pada metal yang hendak diukur clearance-nya.
  • Bersihkan permukaan metal & permukaan shaft journal.
  • Pasangkan kawat timah hitam pada sisi depan dan belakang metal. Untuk memudahkan menempelnya timah tersebut, dapat menggunaka grease supaya posisi timah hitam tidak bergeser.
  • Posisikan kembali bearing cap dan kencangkan kembali baut pengikat dengan menggunakan torque wrench sesuai rekomendasi torsi yang telah direkomendasikan oleh maker.
  • Setelah baut pengikat dikencangkan dengan kekuatan torsi yang sesuai, kembali lepas bearing cap untuk mendapatkan timah hitam yang telah mengalami deformasi bentuk. (Berbentuk gepeng karena pengaruh gaya tekan oleh bearing cap saat baut pengikat dikencangkan sesuai torsi yang direkomendasikan).
  • Ukur ketebalan timah hitam (menggunakan outside micrometer) sebagai hasil celah antara bearing dengan journal.
  • Bandingkan dengan maximum limit yang ditentukan oleh maker.
2. Dengan menggunakan telescopic feeler gauge. 
Cara ini pada umumnya digunakan untuk mengukur celah pada mesin - mesin yang berdimensi besar. Telescopic feeler gauge pada merupakan bilah pengukur celah seperti feeler gauge pada umumnya. Hal yang membedakan adalah, telescopic feeler gauge terurai satu persatu dan menggunakan pipa telescopic sebagai bilah pegang untuk mencapai celah metal yang akan diukur.
  • Pilih bilah feeler gauge kemudian pasangkan pada pipa teleskop.
  • Lakukan pengukuran sesuai dengan lebarnya celah antara bearing dan journal.

3. Menggunakan bridge gauge. (Hanya untuk metal duduk/main bearing).
Bridge gauge merupakan alat bantu ukur yang sementara (saat pelaksanaan pengukuran) menggantikan peran bearing cap. 
  • Lepaskan bearing cap, kemudian gantikan dengan menggunakan bridge gauge.
  • Masukkan depth gauge untuk mengukur kedalaman permukaan bridge gauge dengan permukaan journal. Dalamnya celah tersebut menjadi nilai ukur celah yang dimaksudkan.

4. Menggunakan dial depth gauge.(Hanya untuk metal duduk/main bearing).
Penggunaan dial dept gauge memungkinkan pelaksanaan pengukuran dengan tanpa melepas bearing cap. Posisi pengukuran dilakukan melalui pipa pelumasan yang terpasang pada permukaan bearing cap.
  • Lepaskan pipa minyak lumas yang terpasang pada bearing cap.
  • Masukkan dial dept gauge untuk membaca hasil pengukuran celah antara bearing dengan journal.

Categories: ,


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Pellentesque volutpat volutpat nibh nec posuere. Donec auctor arcut pretium consequat. Contact me 123@abc.com

0 komentar:

Posting Komentar