Just another free Blogger theme

Pada proses pengisian BBM diatas kapal, hal yang sangat penting adalah kalkulasi penerimaan BBM. Perhitungan yang diterima diatas kapal dengan jumlah yang dikeluarkan oleh kapal bunker harus sesuai dengan nota penerimaan bunker (bunker receipt).

Dalam kalkulasi penerimaan BBM diatas kapal, salah satu unsur pentingnya adalah berat jenis (specific gravity). Berat jenis bahan bakar baru yang diterima diatas kapal menjadi dasar perhitungan atas total berat bahan bakar diatas kapal yang akan menentukan berat benaman kapal pada umumnya. Contoh kalkulasi berat jenis dan temperatur yang berbeda dalam tangki yang sama, KLIK DISINI!

Seluruh perhitungan bahan bakar menggunakan perhitungan berat jenis dengan temperatur 15°C sesuai ketentuan karakteristik bahan bakar.

Contoh kalkulasi perhitungan penerimaan BBM dengan berat jenis yang berbeda.

Sebuah kapal akan melakukan pengisian BBM dengan kondisi sebagai berikut,
  • Tangki MFO (P) sounding 203 cm, perhitungan tabel sounding dengan kapasitas 44.25 KL. Berat jenis 0.9418 (15°C). Perhitungan berat BBM dalam tangki MFO (P) 44.45 × 0.9418 = 41.67 MT.
  • Tangki MFO (S) sounding 606 cm, perhitungan tabel sounding dengan kapasitas 193.55 KL. Berat jenis 0.9465 (15°C). Perhitungan berat BBM dalam tangki MFO (S) 193.55 × 0.9465 = 183.19 MT.
  • Akan ditambahkan BBM 400 MT dengan berat jenis 0.9524 kedalam tangki MFO (P) dan (S).
  • Setelah proses pengisian didapatkan sounding tangki MFO (P) 955 cm, perhitungan volume tangki 323.86 KL.
  • Setelah proses pengisian didapatkan sounding tangki MFO (S) 951 cm, perhitungan volume tangki 321.85 KL.
Berapakah perhitungan aktual penerimaan BBM diatas kapal.? 



1. Jumlah penerimaan BBM (sebelum koreksi S.G baru)

Jumlah Penerimaan = Vol. Baru - Vol. lama
MFO (P) = 323.86 - 44.25 = 279.61 KL
MFO (S) = 321.85 - 193.55 = 128.30 KL

Total penerimaan = 279.61 + 128.30 = 407.91 KL


Apabila dilakukan kalkulasi menggunakan S.G bunker akan maka, 
407.91 KL × 0.9524 = 338.49 MT


2. Perhitungan S.G baru tangki MFO (P).

Sebelum bunker 44.25 KL × 0.9418 = 41.67 MT
Proses bunker 279.61 KL × 0.9524 = 266.30 MT (kalkulasi BBM yang masuk tangki P dengan S.G dari kapal bunker).

Setelah bunker total volume = 44.25 + 279.61 = 323.86 KL
Setelah bunker total berat = 41.67 + 266.30 = 266.30 MT

Perhitungan S.G baru = Berat / Volume
Perhitungan S.G baru = 266.30 / 323.86 
Perhitungan S.G baru = 0.9509


3. Perhitungan S.G baru tangki MFO (S).

Sebelum bunker 193.55KL × 0.9465 = 183.19 MT
Proses bunker 128.30 KL × 0.9524 = 122.19  MT (kalkulasi BBM yang masuk tangki S dengan S.G dari kapal bunker).

Setelah bunker total volume = 193.55 + 128.30 = 321.85 KL
Setelah bunker total berat = 183.19 + 122.19 = 305.38 MT

Perhitungan S.G baru = Berat / Volume
Perhitungan S.G baru = 305.38 / 321.85
Perhitungan S.G baru = 0.9488

4. Kalkulasi penerimaan dalam tangki (dengan S.G baru)

MFO P = 279.61 KL × 0.9509 = 265.88 MT
MFO S = 128.30 KL × 0.9488 = 121.73 MT


Total berat diterima = 265.88 + 121.73
Total berat diterima = 387.61 MT

Penggantian plunger-barrel FIP Main Engine B & W Series. (Foto by: Dokumentasi pribadi penulis)


Categories:


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Pellentesque volutpat volutpat nibh nec posuere. Donec auctor arcut pretium consequat. Contact me 123@abc.com

0 komentar:

Posting Komentar