Just another free Blogger theme

Exhaust valve  merupakan salah satu komponen yang memiliki peran sangat penting dalam mesin. Exhaust valve dituntut untuk dapat membuka sesuai timming valve yang tepat. Selain itu, pada saat langkah kompresi, exhaust valve harus menutup rapat ruang bakar sehingga tidak ada kebocoran udara yang mengakibatkan penurunan tenaga mesin.

Hal yang sangat penting untuk diperhatikan dalam mekanisme valve ini adalah dapat menutup dengan rapat sehingga kebocoran kompresi dapat dihindari. Menutup rapatnya exhaust valve dipengaruhi oleh dua permukaan yang saling bersinggungan. Exhaust valve dan valve seating. Kedua permukaan yang saling bersinggungan ini apabila memiliki permukaan rata dan presisi, maka kerapatan ruang bakar saat langkah kompresi dapat dijamin.

Overhaul exhaust valve, KLIK DISINI!

Seiring dengan usia pakai mesin yang semakin bertambah, permukaan kedua sisi valve yang saling bersinggungan akan mengalami penurunan kerapatan. Hal ini dikarenakan adanya pengaruh panas terhadap material yang selalu "ditumbuk" serta pengaruh keasaman ruang bakar dari kadar bahan bakar mesin. Kedua hal tersebut menjadi hal yang mempercepat "cacat" permukaan exhaust valve yang saling bersinggingan. 

Apabila kerapatan (saat exhaust valve menutup) semakin berkurang, maka udara yang dikompresikan dalam ruang bakar akan semakin berkurang juga. Hal ini menjadi alasan menurunnya tenaga mesin dibanding kondisi normal pada umumnya.
Salah satu indikator untuk dapat mengidentifikasi ketidak-rapatan menutupnya exhaust valve adalah saat melakukan pemeriksaan tekanan kompresi (P.Comp) mesin. Tentu ada beberapa indikasi yang mengakibatkan menurunnya tekanan kompresi mesin, namun yang menjadi salah satu penyebabnya adalah kebocoran kompresi karena exhaust valve tidak dapat menutup dengan sempurna.

Dari sekian banyak penyebab menurunnya tekanan kompresi mesin, (sebagai contoh) apabila sudah ditemukan indikasi karena kebocoran kompresi karena tidak rapatnya exhaust valve, maka harus segera dilakukan tindakan untuk mengembalikan performance mesin.
Segera lakukan penggantian exhaust valve. Terhadap exhaust valve yang kondisi menutupnya tidak rapat, maka harus dengan segera dilakukan tindakan perawatan untuk mengembalikan kondisinya.

Tindakan yang dilakukan adalah dengan melakukan grinding exhaust valve & seating valve. Kedua permukaan harus dikembalikan kerataannya untuk mendapatkan penutupan yang rapat dan presisi (bahasa dilapangan menyebut tindakan perawatan ini dengan istilah "skir klep" / "skur klep". 


Grinding exhaust valve ME. (Foto by: Dokumentasi pribadi penulis).


Pada mesin dengan dimensi kecil, tindakan ini dapat dilakukan secara manual menggunakan pasta skur/skir (grinding paste). Proses pengerjaan tanpa menggunakan alat bantu apapun sebagai sarana bantu. Hal yang berbeda terjadi pada mesin dengan dimensi besar yang tentunya memiliki exhaust valve dengan dimensi besar. Tentunya dengan dimensi yang besar tidak dapat diperlakukan secara manual sepwrti halnya pada mesin kecil.

Pada mesin dimensi besar, menggunakan alat bantu grinding machine yang akan meratakan permukaan exhaust valve & seating valve dengan cara mengikis permukaan yang tidak rata menggunakan grind stone.


Video Grinding exhaust valve ME. (Video By: Dokumentasi pribadi penulis).


Persiapan dan langkah dalam pekerjaan grinding exhaust valve.

  1. Posisikan exhaust valve pada grinding machine. Kemudian atur kelurusan permukaan atau posisi duduk exhaust valve terhadap mesin. Untuk memastikan posisi exhaust valve telah duduk dengan presisi tanpa adanya ke-oleng-an, maka dapat dipasangkan dial gauge untuk memastikan nilai simpangan yang tepat. Kondisikan nilai simpangan yang terbaca pada dial gauge tidak lebih dari 5 (lima) angka (terbaca 0.05mm). Kondisi ini berlaku juga terhadap seating valve.
  2. Pasangkan grind stone pada ujung motor. Setelah terpasang pada motor, dengan menggunakan needle lever, ratakan permukaan grind stone dengan menjalankan motor.
  3. Posisikan grind stone sesuai dengan kemiringan sudut untuk exhaust valve. (Sebagai contoh, sesuai manual book untuk mesin Hitachi B & W 6L 42 MC. Pada proses grinding seating exhaust valve 30.2°, grinding exhaust valve 30°).
  4. Setelah prngaturan posisi kemiringan, selanjutnya lakukan proses grinding secara merata.
  5. Lakukan pengukuran pasca grinding terhadap ketebalan permukaan exhaust & seating valve dengan menggunakan special tools yang direkomendasikan maker. Batas ketebalan minimal harus diperhatikan untuk menjamin keamanan pada saat exhaust valve dipasang.

Categories:


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Pellentesque volutpat volutpat nibh nec posuere. Donec auctor arcut pretium consequat. Contact me 123@abc.com

0 komentar:

Posting Komentar