Penggunaan bahan bakar jenis Marine fuel oil (MFO) / Heavy fuel oil (HFO) menjadi sealah satu alasan untuk tetap dilakukannya preheating and fuel circulation dalam sistem pipa bahan bakar serta konponen yang menunjang terjadinya pengkabutan bahan bakar ketika mesin berhenti beroperasi. Proses preheating & fuel circulation pada saat mesin berhenti beroperasi (kapal posisi sandar atau berlabuh) akan memungkinkan sistem bahan bakar dapat bekerja dengan baik pada waktunya ketika akan digunakan start engine saat kapal akan kembali beroperasi.
Pemindahan bahan bakar (fuel change over) dari bahan bakar jenis marine fuel oil (MFO) menjadi Marine diesel oil (MDO) sangat dibutuhkan ketika,
- Ada rencana pekerjaan perawatan yang harus dilakukan ketika mesin dalam kondisi dingin. Misalnya, pekerjaan perawatan pada line dan komponen sistem bahan bakar, kapal hendak melakukan petawatan docking, dan ketika mesin harus berhenti beroperasi (sesuai rekomendasi maker lebih dari lima hari) karena kapal berada di pelabuhan.
- Ketika memasuki suatu wilayah yang "mewajibkan" kapal untuk menggunakan bahan bakar dengan rendah sulfur. Hal ini tentunya berkaitan dengan kadar polusi yang dihasilkan dari gas buang pembakaran mesin.
Secara teknis, pemindahan bahan bakar dapat dilakukan saat mesin running maupun saat mesin berhenti beroperasi.
Pemindahan bahan bakar diatas kapal menjadi sangat penting untuk dilakukan untuk mencegah sumbatan pada pipa-pipa bahan bakar, mencegah pompa bahan bakar dan injektor lengket / lecet (sticking / scuffing), serta mencegah terjadinya pembakaran yang tidak sempurna.
Pemindahan bahan bakar dari MDO ke MFO pada saat mesin running.
Pengaruh perubahan suhu yang cepat (pengaruh dari temperatur MFO) pada komponen fuel injection valve dan fuel injection pump, akan berpotensi mengakibatkan terjadinya perlengketan (sticking) atau bahkan terjadi lecet (scuffing) pada permukaannya. Langkah pemindahan bahan bakar yang tepat akan dapat menghindari resiko tersebut diatas.
Langkah pemindahan bahan namar MDO ke MFO pada saat mesin running adalah,
- Pastikan MFO yang tersimpan dalam MFO service tank memiliki level dan temperatur yang normal.
- Kurangi beban mesin menjadi ¾. (Diasumsikan dari full speed menjadi half speed).
- Panaskan MDO hingga mencapai temperatur 60 - 80°C. Pemanasan berlebih terhadap MDO (yang memungkinkan viskositas turun dibawah 2 cSt) akan memungkinkan terjadinya sticking / scuffing pada komponen injeksi.
- Temperatur MFO dalam tangki direkomendasikan untuk tidak boleh lebih tinggi 25°C dari temperatur MDO yang dipanaskan).
- Ketika kondisi temperatur telah memungkinkan, segera lakukan pemindahan bahan bakar menggunakan change-over cock.
- Lakukan pemanasan terhadap bahan bakar MFO yang telah masuk dalam sistem hingga terpantau ada kenaikan temperatur sekitar 2°C/menit.
- Atur temperatur heater hingga mencapai nilai kekentalan MFO sebesar 10-15 cSt.
Pemindahan bahan bakar dari MFO ke MDO saat mesin running.
Pemindahan bahan bakar dari MFO ke MDO saat mesin running dapat dilakukan dengan cara,
- Pastikan bahan bakar MDO dalam service tank berada dalam level yang cukup.
- Apabila memungkinkan, lakukan pre-heating terhadap MDO hingga dicapai temperatur 50°C. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya perubahan panas yang drastis pada komponen injeksi.
- Hentikan supply steam pada heater untuk memastikan tidak ada pemanasan pada bahan bakar dalam sistem.
- Kurangi beban mesin menjadi ¾. (Dari full speed menjadi half).
- Menggunakan change-over cock, pindah bahan bakar menjadi MDO ketika temperatur MFO dalam sistem 25°C lebih tinggi dari temperatur MDO dalam tangki. Kondisikan tidak kirang dari 75°C.
Penggantian bahan bakar dari MFO ke MDO saat mesin sedang berhenti.
- Hentikan proses pemanasan bahan bakar hingga dicapai temperatur MFO 25°C lebih tinggi dari MDO yang tersimpan dalam tangki servis. Kondisikan tidak kurang dari 75°C.
- Menggunakan change-over cock, pindah supply bahan bakar menjadi MDO. Artinya MDO telah masuk dalam sistem pipa bahan bakar dan siap untuk "membilas" MFO yang ada dalam sistem.
- Jalankan FO supply pump & FO circulation pump.
- Pada change-over valve yang terpasang pada sisi balik sistem bahan bakar, atur posisinya untuk mengalirkan bahan bakar dari sistem menuju MFO service tank. Perhatikan ilustrasi gambar.
- Bahan bakar jenis MFO yang ada dalam sistem akan dialirkan menuju MFO service tank.
- Dalam pemantauan, apabila teridentifikasi MFO dalam sistem telah bersih (tandanya MDO yang bersih mulai masuk dalam MFO service tank), segera pindahkan change-over valve (jalur balik) dari tangki menuju pipa ventilasi. Dengan demikian maka bahan bakar MDO akan masuk dalam tangki ventilasi yang kemudian dipompakan oleh FO Circulation pump untuk selalu bersirkulasi (secara terturup) untuk membersihkan komponen injekso dan sistem pipa bahan bakar.
Tata letak pipa bahan bakar dan change-over valve. (Foto by: Dokumentasi pribadi penulis_manual book B&W engine series).
0 komentar:
Posting Komentar