Just another free Blogger theme

Kandungan zat aditif minyak lumas menjadi komponen kimiawi yang sangat penting untuk menjamin kelancaran operasional mesin pada umumnya untuk jangka panjang. Pemilihan jenis minyak lumas mesin tentunya harus disesuaikan dengan karakteristik mesin. Karakter yang dimaksud diantaranya adalah engine power, engine load, engine speed.


Lube oil purifier sebagai perangkat untuk melakukan treatment minyak lumas diatas kapal. (Foto by: Dokumentasi pribadi penulis)



Dua kandungan zat aditif dalam minyak lumas yang sering menjadi pembahasan adalah Total Base Number (TBN) dan Total Acid Number (TAN) yang akan dibahas dalam artikel ini.

Total Acid Number adalah kandungan zat asam yang ada dalam minyak lumas. Kandungan TAN dalam minyak lumas memiliki kecenderungan meningkat. Naiknya nilai TAN disebabkan oleh beberapa kondisi berikut ini,
  • Perubahan struktur rantai hidrokarbon pelumas membentuk senyawa asam akibat kontaminan, panas atau reaksi oksidasi.
  • Adanya kontaminasi air yang merusak pelumas.
  • Kontaminasi dengan jenis pelumas lain dengan nilai TAN tinggi.

Nilai TAN yang tinggi tidak dikehendaki karena memiliki dampak negatif yaitu,
  • Korosi pada metal
  • Fungsi pelumasan tidak dapat dilakukan karena tingginya nilai TAN menandakan tingginya kerusakan pelumas.

Selain TAN ada komponen zat aditif penting lainnya yang terkandung dalam minyak lumas. Jenis komponen tersebut diantaranya adalah,

Insolubles adalah material tidak larut yang terkandung dalam minyak lumas. Insolubles yang tinggi menandakan tingginya kandungan lumpur (yang tidak larut) dalam minyak lumas. Tingginya kandungan insolubles disebabkan oleh,

    •  Overheating. Panas yang berlebih pada mesin harus dicari sebab dan solusinya. Salah satunya dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan oil cooler.
    • Rendahnya kandungan TBN yang harus diperbaiki dengan melakukan penambahan minyak lumas (top-up) untuk menaikkan kandungan TBN minyak lumas.
    • Terjadinya blow by karena keausan komponen dalam ruang bakar mesin.

Viskositas adalah nilai kekentalan zat cair. Viskositas yang tepat harus terjaga pada minyak lumas untuk menjamin fungsi pelumasan yang baik. 

Nilai kekentalan minyak lumas yang tinggi akan menyebabkan pelumas susah mengalir pada bagian mesin yang sensitif termasuk celah terdalam yang berbentuk kapiler sehingga resiko keausan komponen mesin akan meningkat. Selain itu, operasional pompa dan filter minyak lumas akan menjadi semakin berat / panas. Naiknya nilai kekentalan minyak lumas disebabkan oleh beberapa hal diantaranya adalah,

  • Kandungan insolubles dalam minyak lumas yang tinggi.
  • Perubahan struktur rantai hidrokarbon pelumas akibat overheat
  • Adanya kontaminasi air dalam minyak lumas.


Sebaliknya, nilai viskositas yang rendah akan menyebabkan berkurangnya oil film hingga permukaan yang bergesekan akan mengalami peningkatan panas dan meningkatkan keausan komponen. Turunnya viskositas disebabkan oleh,

  •  Adanya material yang bersifat melarutkan. Seperti kandungan BBM.
  • Adanya kontaminasi dengan air atau material yang lebih encer

    • Pada pelumas multi grade, dapat disebabkan oleh rusaknya struktur polimer pelumas akibat gesekan. 

Dalam menganalisa hasil pemeriksaan lab minyak lumas, tidak jarang akan ditemukan unsur metal wear. Metal wear adalah kandungan metal yang disebabkan oleh keausan pada umumnya terdapat kandungan iron (Fe), copper (Cu), chromium (Cr), lead (Pb), aluminium (Al), tin (Sn). Tingginya kandungan metal wear menandakan tingginya keausan pada komponen mesin. Hal yang perlu diwaspadai adalah apabila terdapat partikel yang besar maka akan sangat memungkinkan menjadi pemicu kerusakan permukaan metal.
Hal yang harus dibedakan adalah, antara metal wear dengan metal content. Metal content adalah zat aditif yang diperlukan dalam minyak lumas, umumnya jenis Ca, Mg, Zn dan P.


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Pellentesque volutpat volutpat nibh nec posuere. Donec auctor arcut pretium consequat. Contact me 123@abc.com

0 komentar:

Posting Komentar