Just another free Blogger theme

Pada umumnya, fuel injection valve lebih familiar disebut oleh para awak kapal dengan kata yang lebih sederhana yaitu "injector". Komponen sistem bahan bakar ini memiliki peran yang sangat penting terkait dengan output tenaga yang dihasilkan oleh mesin. Saat timming injection, injector akan menerima bahan bakar dari fuel injection pump untuk dikabutkan menjadi partikel kecil sehingga mudah dibakar saat langkah ekspansi mesin.

Mengapa bahan bakar perlu dikabutkan menjadi butiran partikel kecil? 
Bahan bakar dikabutkan menjadi partikel kecil dengan tujuan semakin memudahkan terbakar dalam combustion chamber. Untuk memudahkan pemahaman, sebagai analogi sederhana digambarkan bahwa serutan dan potongan kayu akan lebih mudah terbakar dibandingkan dengan kayu yang masih utuh berbentuk balok ataupun batangan. 
Artinya, semakin kecil partikel "bahan bakar" akan semakin efektif untuk memicu terjadinya api. Demikian halnya dengan pengkabutan bahan bakar oleh fuel injection valve.

Dalam operasional mesin, panduan atas perawatan injector telah ditentukan dalam manual book. Tindakan perawatan yang benar dan waktu perawatan yang tepat akan menunjang optimalisasi performance mesin.

Perawatan generator engine diatas kapal. (Foto by: Dokumentasi pribadi penulis)


Ada beberapa item yang harus diperhatikan dalam pekerjaan perawatan injector. Diantaranya adalah,
  1. Injection pressure. Tekanan kerja injector saat pertama kali mengkabutkan bahan bakar. Injection pressure harus disesuaikan dengan panduan manual book dengan nilai yang telah ditentukan atau range yang diizinkan oleh maker. Apabila tekanan injector terlalu rendah, akan memicu terjadinya pembakaran lebih awal dalam ruang bakar. Pembakaran awal ini akan mengakibatkan terjadinya noice pada mesin atau sejenis engine knocking. Hal sebaliknya, apabila tekanan terlalu tinggi dimungkinkan akan berakibat peningkatan temperatur gas buang (bahan bakar belum terbakar habis, namun exh valve telah terbuka. Sisa bahan bakar yang belum terbakar sempurna dalam combustion chamber akan terbakar dalam exhaust manifold).
  2. Pressure holding. Adalah tekanan yang tertahan setelah injector mengkabutkan bahan bakar. Sebagai indikator sederhana, kondisi kurang baik adalah apabila setelah mengkabutkan bahan bakar kemudian pressure holding dalam injector mengalami penurunan drastis atau mendekati angka nol (0).
  3. Spray. Pengkabutan injector saat menerima tekanan kerja menjadi item yang harus diperhatikan. Kondisi yang dikehendaki adalah bahan bakar mampu dikabutkan dengan butiran terkecil pada seluruh lubang nozzle.
  4. Injection end. Saat akhir pengkabutan, nozzle lerlu diperhatikan. Kondisi baik yang diharapkan adalah ketika proses pengkabutan diikuti dengan suara yang "khas" tanpa adanya tetesan bahan bakar (fuel drip) pada ujung injector.
Dalam pekerjaan perawatan dan pemeriksaan injector, apabila keempat item tersebut diatas didapatkan dalam hasil yang baik, maka injector layak pakai sebagai penunjang sistem bahan bakar mesin. Namun, apabila ditemukan salah satu atau beberapa item dengan hasil yang kurang baik, maka perlu dilakukan tindakan disassemble & check fuel injection valve.


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Pellentesque volutpat volutpat nibh nec posuere. Donec auctor arcut pretium consequat. Contact me 123@abc.com

0 komentar:

Posting Komentar