Mencegah scavenge fire, KLIK DISINI!
- Minyak yang dimaksudkan dapat bersumber dari minyak lumas silinder yang tidak sepenuhnya terbakar dalam ruang bakar.
- Selain minyak lumas, minyak bakar (BBM) juga berpotensi menyediakan unsur bahan bakar dalam ruang udara bilas. Tejadinya slow combustion yang disebabkan oleh pengkabutan bahan bakar yang tidak baik pada tekanan yang tidak sesuai, penggunaan jenis nozzle injector yang tidak sesuai dengan type mesin, atau juga dapat disebabkan oleh misaligned fuel jets. Beberapa kondisi tersebut diatas akan memungkinkan meningkatkan komposisi bahan bakar dalam ruang udara bilas.
- Tidak difungsikannya auxiliary blower pada putaran rendah mesin (mungkin karena kesalahan pengoperasian atau switch tidak diposisikan "AUTO") akan memicu terbentuknya unburned fuel yang terakumulasi membentuk genangan pada sisi atas permukaan piston crown.
- Kerusakan pada stuffing box (scrapper & seal ring) juga dapat diindikasikan menyediakan sumber bahan bakar berupa minyak yang alan memicu terjadinya api dalam ruang udara bilas. Fungsi penyekatan yang tidak sempurna ketika komponen dalam stuffing box aus akan memungkinkan minyak lumas dari ruang engkol masuk dalam ruang udara bilas pada saat gerakan naik piston rod.
- Tenaga mesin berkurang karena putaran mesin turun dan cenderung tidak teratur. Udara yang seharusnya digunakan untuk proses pembilasan dalam ruang bakar justru terbakar dalam ruang udara bilas.
- Akan terjadi peningkatan temperatur (secara setempat/lokal) pada area ruang bakar silinder yang mengalami scavenge fire. Pada beberapa kasus, terlihat warna membara kemerahan pada side cover stuffing box.
- Apabila diperhatikan dari sisi luar, gas buang yang keluar dari cerobong akan berwarna hitam pekat. (Karena pembakaran yang tidak sempurna dalam silinder).
- Surging pada turbocharger. Asap pembakaran dimungkinkan akan keluar melalui air filter turbocharger ketika terjadi surging.
- Timbulnya asap pada saluran scavenge drain.
- Koordinasikan dengan Nakhoda atau mualim jaga di Anjungan untuk menurunkan putaran mesin (untuk penggerak jenis FPP) / turunkan pitch propeller (untuk penggerak jenis CPP).
- Setelah mesin berhasil dimatikan, segera matikan auxiliary blower untuk mengurangi pasokan udara dalam ruang udara bilas.
- Matikan FO circulating & FO supply pump.
- Pastikan sistem pendingin mesin tetap berjalan dengan baik untuk menurunkan temperatur mesin.
- Pasang (engage) turning gear dan jalankan. Kondisikan mekanisme mesin tetap bergerak dalam kondisi slow turning.
- Aktifkan sistem pemadam untuk ruang udara bilas. Pada umumnya mesin dua langkah telah dilengkapi dengan instalasi pemadam yang dipasang permanen untuk kasus scavenge fire. Jenis pemadam cukup beragam. Ada yang menggunakan carbon dioxide (CO2), dry powder, atau uap dari boiler berupa smothering steam.
- Untuk melakukan identifikasi dalam mesin, tunggu hingga api padam dan temperatur mulai menurun. Pastikan dalam kondisi aman untuk bekerja.
- Bersihkan seluruh residu pembakaran yang terdapat pada ruang udara bilas, cyl liner, piston rod, stuffing box, dan lainnya. Hal ini dilakukan untuk memudahkan identifikasi penyebab scavenge fire.
- Pada saat temperatur mesin telah kembali normal, lakukan pemeriksaan kekencangan terhadap tie bolts / stud bolts / stay bolts. Terjadinya scavenge fire dengan api besar akan memungkinkan berkurangnya ikatan baut tersebut.