Just another free Blogger theme

Selain pemilihan gravity disc yang tepat, setting temperatur minyak menjadi salah satu unsur yang memiliki peran penting terhadap hasil purifikasi. Tidak optimalnya hasil purifikasi pada umumnya akan menimbulkan dua gejala yang bersifat merugikan. Diantaranya,
  1. Minyak bersih hasil purifikasi yang seharusnya dialirkan menuju tangki harian (service/daily tank) "luber" dan ikut terbuang melalui saluran pembuangan air.
  2. Minyak "bersih" hasil purifikasi yang tertampung dalam tangki harian (service/daily tank) masih mengandung sedimen lumpur atau air.
Kedua masalah tersebut diatas sangat memungkinkan untuk terjadi karena pengaruh penggunaan gravity disc yang tidak sesuai dengan berat jenis minyak. Artinya, dengan menyesuaikan gravity disc, dimungkinkan akan menyelesaikan masalah tersebut diatas. 

Kondisi yang berbeda terjadi saat diatas kapal menerima minyak dari kapal bunker dengan berat jenis yang tidak tetap. (Dimungkinkan lebih rendah atau lebih tinggi dari berat jenis awal). 
Dalam kondisi yang demikian menjadi tidak efektif apabila harus membuka purifier kemudian melakukan penggantian komponen gravity disc. Solusi yang lebih sederhana dan efisien adalah dengan mengatur temperatur minyak (menggunakan perangkat heater).

  1. Ketika minyak "luber" melalui saluran pembuangan air, hal ini mengindikasikan bahwa minyak kurang tinggi / kurang panas. Minyak yang kurang panas akan memiliki berat jenis yang lebih tinggi. Minyak dengan berat jenis yang lebih tinggi, akan menggeser interface semakin tipis (bergerak keluar). Interface yang tipis ini akan memungkinkan minyak untuk "lolos" melalui saluran pembuangan air. (Dasar pengaruh berat jenis dan temperatur minyak, KLIK DISINI!)
  2. Ketika tangki harian terdapat endapan lumpur atau/dan air, hal ini mengindikasikan bahwa temperatur minyak terlalu tinggi / terlalu panas. Pengaruh panas berlebih akan menurunkan kekentalan dan berat jenis minyak. Dengan pengaruh menurunnya berat jenis maka, interface yang terbentuk dalam purifier akan menjadi semakin tebal (bergerak kedalam). Interface yang semakin tebal ini tentunya akan sangat memungkinkan air (yang seharusnya dialirkan melalui saluran pembuangan) mengalir melalui saluran minyak bersih kemudian tertampung dalam tangki harian.

Kedua contoh diatas merupakan contoh nyata atas pengaruh temperatur terhadap hasil purifikasi.

Ilustrasi terbentuknya interface dalam purifier. (Foto by: Dokumentasi pribadi penulis_manual book purifier ALFA LAFAL).


Categories:


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Pellentesque volutpat volutpat nibh nec posuere. Donec auctor arcut pretium consequat. Contact me 123@abc.com

0 komentar:

Posting Komentar