Just another free Blogger theme

Saat mesin sedang beroperasi, udara dalam ruang engkol terdiri dari unsur nitrogen, oksigen serta karbon dioksida. Apabila  unsur oksigen ini dipertemukan dengan "hot spot", maka akan  memicu terbentuknya api dalam ruang engkol.
Untuk melakukan mencegah terjadinya resiko crankcase explosion, ada dua unsur yang harus mendapat perhatian khusus berdasarkan sumber api dalam ruang engkol. Mencegah terbentuknya "hot spot" dalam ruang engkol dan melakukan deteksi dini atas terjadinya kabut minyak "oil mist".


A. Mencegah terbentuknya "hot spot".

Hot spot terjadi sebagai akibat dari gesekan benda yang bergerak karena fungsi pelumasan yang tidak bekerja dengan baik atau dikarenakan minyak lumas yang terkontaminasi dengan kotoran dan partikel lain. Kontaminasi partikel lain akan bersifat abrasif yang akan mengikis permukaan benda yang bergerak dan kemudian menjadi "hot spot". Pangkal dari "hot spot" yang harus mendapat perhatian adalah minyak lumas sebagai media yang memiliki peran membentuk oil film dan cooling permukaan benda yang bergerak.
  1. Lakukan pemurnian minyak lumas dengan memanfaatkan pesawat LO purifier. Pengoperasian LO purifier yang benar akan mengurangi kontaminasi partikel lain dalam minyak lumas. 
  2. Lakukan pemeriksaan laborat untuk menganalisa kandungan minyak lumas (lube oil analysis). Pemeriksaan ini menjadi sangat penting dilakukan secara berkala (tiap tiga bulan) untuk mengetahui kandungan minyak lumas. Berdasarkan hasil pemeriksaan lab, apabila ditemukan hasil analisa yang kurang baik maja dapat segera dilakukan tindakan sebelum terjadi efel fatal terhadap mesin.
  3. Pastikan fungsi filtrasi berlangsung dengan baik pada masing - masing minyak lumas. Kerusakan elemen filter akan mengurangi fungsi filtrasi minyak lumas. 
  4. Dalam operasional mesin setiap hari, lakukan pemeriksaan terhadap tekanan dan temperatur minyak lumas pada seluruh komponen mesin.

Crankcase inspection. (Foto by: Dokumentasi pribadi penulis)


B. Melakukan deteksi dini terjadinya oil mist.

Salah satu perangkat keamanan (safety device) yang terpasang pada mesin adalah oil mist detector yang berfungsi untuk mengukur kadar kabut minyak dalam ruang engkol. Apabila hasil pengukuran perangkat ini menunjukkan nilai yang tinggi, maka mesin akan slow-down. Terpasangnya perangkat keamanan seharusnya tidak mengurangi tingkat kewaspadaan para masinis dikapal untuk mengidentifikasi gejala yang memungkinkan naiknya konsentrasi kabut minyak dalam ruang engkol.

Tindakan yang dilakukan apabila teridentifikasi kadar kabut minyak dengan konsentrasi yang tinggi dalam ruang engkol adalah,
  1. Koordinasikan dengan Nakhoda atau mualim jaga dianjungan untuk menurunkan putaran mesin. Apabila telah memungkinkan segera matikan mesin. Untuk alasan keselamatan, usahakan tidak ada orang yang mendekat dengan crankcase door.
  2. Matikan FO supply & FO circ pump untuk menghentikan pasokan BBM dalam.
  3. Matikan auxiliart blower.
  4. Buka semua peranginan kamar mesin. Pastikan ventiasi di kamar mesin berjalan dengan baik. Operasikan blower fan kamar mesin pada posisi suction-supply untuk mempercepat sirkulasi udara.
  5. Tunggu hingga konsentrasi kabut minyak berkurang dan temperatur crankcase menurun.
  6. Buka crankcase door untuk melakukan identifikasi sumber oil mist/hot spot. Apabila diperlukan, jalankan pompa sirklulasi minyak lumas kemudian slow turn engine menggunakan turning gear. (Terjadinya oil mist dimungkinkan karena adanya atomization minyak lumas, pengaruh hembusan udara atau gas dari kerusakan diapraghma stuffing box yang tidak kedap udara, blow-by kebocoran kompresi mesin atau pengaruh scavenge fire yang memungkinkan gas panas melewati sekat diapraghma stuffing box).
Categories: ,


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Pellentesque volutpat volutpat nibh nec posuere. Donec auctor arcut pretium consequat. Contact me 123@abc.com

0 komentar:

Posting Komentar