Just another free Blogger theme

Temperatur kerja mesin yang ideal akan dapat dicapai dengan adanya sistem pendingin pada mesin. Bahaya over heating ataupun over cooling dapat dihindari sehingga mesin dapat dimanfaatkan usia pakainya menjadi lebih lama.
Media pendingin yang ideal dalam  menyerap panas mesin adalah cairan. Cairan yang digunakan sebagai media perlu mendapatkan "perawatan" dengan tujuan menjaga kandungan kimiawi cairan supaya dapat dengan optimal menyerap panas mesin serta tidak memberikan efek buruk yang bersifat merusak terhadap material logam mesin.

Beberapa efek negatif yang akan berdampak terhadap mesin (khususnya material logam mesin) apabila media pendingin tidak dilakukan "perawatan" dengan baik diantaranya,
  1. Korosi yang merupakan bentuk pengikisan material karena pengaruh reaksi kimiawi terhadap logam.
  2. Corrosion fatigue adalah kerusakan yang disebabkan oleh kelelahan bahan karena pengaruh korosi.
  3. Kavitasi adalah kerusakan yang disebabkan oleh pengaruh uap panas dan kondensasi uap dalam waktu yang hamoir bersamaan kemudian mendapat pengaruh aliran air yang cepat dan/atau getaran yang kuat.
  4. Pembentukan kerak pada area sustem pendingin. Terbentuknya kerak ini akan menghambat proses pemindahan panas (heat transfer) sehingga peluang terjadinya over heating akan semakin tinggi. 
Efek negatif atas terjadinya corrosion, corrosion fatigue, cavitation akan semakin mengurangi usia pakai (life time) mesin. Sedangkan pembentukan kerak akan berdampak secara langsung terhadap kurang optimalnya proses penyerapan panas mesin.

Cooling fresh water pump diatas kapal. (Foto by : Dokumentasi pribadi penulis)

Cooling water treatment (part 2), KLIK DISINI!
Dalam optimalisasi fungsi pendinginan maka ada beberapa hal yang harus dipenuhi yaitu,
  1. Menambahkan corrosion inhibitor sebagai zat aditif yang dapat mengurangi efek korosi dari media pendingin terhadap material logam mesin. Terdapat bermacam jenis corrosion inhibitor yang beredar dipasaran, namun pada unumnya maker akan menyarankan penggunaan zat aditif ini yang memiliki kandungan nitrite-borate. Penggunaan tambahan zat kimia lainnya harus dipertimbangkan kaitannya dengan kegiatan pembuangan limbah air (termasuk air pendingin mesin) khususnya ketika ada pekerjaan perawatan (overhaul) yang mengharuskan men-cerat air pendingin dalam mesin.
  2. Menggunakan media pendingin dengan kualitas yang baik. Susunan kimiawi yang terkandung dalam cairan pendingin harus "ramah" terhadap mesin. Maker merekomendasikan penggunaan de-ionized water / destilate water (hasil dari FWG) sebagai media pendingin. Susunan kimia air yang perlu diperhatikan adalah Hardness denga nilai max. 10E dH (=10 ppm CaO),  Kadar keasaman (pH) : 6.5-8.0 (at 20°C), Chloride : 50 ppm (50 mg/litre) , Sulphate : 50 ppm (50 mg/litre) , Silicate : 25 ppm (25 mg/litre). Selain itu harus dipastikan tidak adanya kandungan sulphide, chlorine, ammonia.
  3. Menggunakan bahan kimia sebagai zat aditif corrosion inhibitor dengan takaran dan cara yang tepat. Segala jenis unsur kimia yang berlebihan akan bersifat "merusak".
  4. Ventilasi atau peranginan dalam sistem pendingin harus berjalan dengan baik. Hal ini akan mencegah terjadinya bahaya "masuk angin" yang akan berpotensi menimbulkan bahaya over heating.
  5. Melakukan tindakan pemeriksaan atas kandungan cairan pendingin secara berkala saat mesin sedang beroperasi.

Categories:


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Pellentesque volutpat volutpat nibh nec posuere. Donec auctor arcut pretium consequat. Contact me 123@abc.com

0 komentar:

Posting Komentar