Just another free Blogger theme

Engine room over-head crane adalah salah satu sarana bantu angkat yang terpasang di kamar mesin. Sarana bantu ini memiliki peran utama untuk mengangkat komponen yang memiliki bobot relatif berat seperti, spare parts mesin, barang berkemasan dan lain sebagainya. Keberadaan crane  ini dibuat "tertanam" pada alur "rel" sehingga mudah digunakan untuk memindah barang dengan bobot berat sekalipun.

Penggunaan engine room over-head crane dalam pekerjaan overhaul. (Foto by: Dokumentasi pribadi penulis).


Dalam operasionalnya diatas kapal, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kaitannya dengan perawatan ataupun penggunaanya. Beberapa hal yang dimaksudkan diantaranya adalah,
  1. Beban yang diangkat tidak melebihi SWL (safety weight load). Pada umumnya setiap alat bantu angkat yang terpasang diatas kapal akan dilengkapi dengan SWL yang teridentifikasi dan ditulis pada sisi alat bantu angkat tersebut, termasuk diantaranya adalah crane. Safety weight load adalah beban aman maksimal yang mampu diangkat oleh alat bantu angkat. SWL telah ditetapkan dengan mempertimbangkan kekuatan lengan crane, kekuatan wire rope / chain serta kekuatan hook. Dalam operasional, penggunaan crane harus dibatasi dengan mempertimbangkan SWL yang dimilikinya. Selain dapat merusak alat bantu angkat, mengangkat beban melebihi SWL juga akan meningkatkan resiko kecelakaan kerja di lapangan. Sebelum mengangkat beban, operator harus dapat memahami kisaran berat beban dibandingkan dengan SWL alat sehingga didapatkan operasional yang safety.
  2. Roda/roller yang terpasang pada alur "rel" tidak macet. Roda yang terpasang pada alur harus dapat bergerak dengan bebas. Pergerakan roda akan menjamin kelancaran gerak over head crane pada umumnya. Dengan pergerakan yang lancar, setidaknya proses pemindahan beban akan dapat berlangsung dengan baik dan cepat sehingga over head crane tidak terlalu lama menahan beban benda yang akan dipindahkan.
  3. Wire rope / chain yang digunakan harus dirawat dengan baik. Kemungkinan berkarat dan pengurangan diameter wire rope sangat mungkin terjadi karena faktor usia pakai. Perawatan yang harus dilakukan secara berkala adalah dengan menambahkan grease atau pelumas jenis lain yang akan menjamin kelancaran operasional crane.
  4. Motor listrik penggerak harus dirawat secara berkala. Motor listrik yang terpasang sebagai penggerak utama crane harus dirawat dengan baik. Dalam operasionalnya, motor listrik harus dapat berputar searah dan berlawanan arah jarum jam sesuai kebutuhan pergerakan crane. Rangkaian starter devices harus dipastikan dapat bekerja dengan baik untuk menjamin pergerakan motor listrik. Selain itu, pengujian tahanan isolasi terhadap gulungan motor harus dilakukan secara berkala dan terjadwal. 
  5. Kabel penghantar pada elektro motor harus ditata / digulung dengan baik dan rapi. Over-head crane merupakan alat bantu angkat yang memungkinkan dapat bergerak maju-mundur, kanan-kiri sesuai dengan keberadaan alur crane tersebut. Dalam kondisi demikian, dibutuhkan kabel penghantar yang relatif panjang sejauh "jangkauan" crane tersebut. Kabel penghantar harus dapat digulung dan ditata rapi untuk mengindari kecelakaan kerja karena kabel tersangkut, kabel putus maupun kabel terlilit oleh roller crane.
  6. Hook menggunakan safety lock yang aman. Hook merupakan perangkat paling ujung yang akan berhubungan secara lengsung dengan beban yang akan diangkat oleh crane. Dengan menggunakan safety lock, akan meminimalkan resiko beban terlepas dan terjatuh pada saat diangkat.
Categories:


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Pellentesque volutpat volutpat nibh nec posuere. Donec auctor arcut pretium consequat. Contact me 123@abc.com

0 komentar:

Posting Komentar