Just another free Blogger theme

Dalam sistem bahan bakar pada mesin diesel dua langkah putaran rendah pada umumnya menggunakan injector yang berjumlah lebih dari satu buah dan terpasang pada cylinder cover. Bahan bakar yang dipompakan oleh fuel injection pump selanjutnya akan melewati high pressure pipe sebelum dikabutkan oleh injector.

FO high-pressure pipe memiliki peran yang cukup penting dalam menunjang terciptanya tenaga mesin yang optimal pada umumnya. Namun dalam prakteknya ada beberapa "kesalahan" yang dilakukan yang dapat mengganggu optimalisasi sistem bahan bakar dan pembakaran dalam combustion chamber pada umumnya.

Beberapa hal "kesalahan" yang dilakukan dalam kaitannya penanganan dan perawatan terhadap FO high pressure pipe diantaranya adalah,
  1. Seating (pada sisi FO inject pump maupun sisi injector) telah aus sehingga tidak dapat duduk dengan rapat saat terpasang. Pemasangan yang tidak rapat akan mengakibatkan kebocoran bahan bakar. Kebocoran bahan bakar secara langsung akan mengurangi volume bahan bakar yang seharusnya dikabutkan untuk pembakaran. Selain itu, kebocoran juga akan mengakibatkan "pemandangan" yang kotor pada sekitar seating tersebut.
  2. Menyambung pipa tekanan tinggi bahan bakar dengan pengelasan dengan tanpa pengetesan kekuatan pengelasan. Saat terjadi kerusakan atau keausan pada pipa tekanan tinggi bahan bakar, tidak jarang operator mengambil "jalan pintas" untuk memotong pipa tekanan tinggi yang rusak dan kemudian menyambung dengan pipa yang dianggap layak dengan cara pengelasan. Cara yang demikian tidak dapat dibenarkan sepenuhnya. Pipa tekanan tinggi bekerja dengan menerima tekanan kerja dari fuel inject pump yang berkisar antara 30 - 35 Bar (tekanan yang sangat tinggi). Tindakan "jalan pintas" yang dilakukan dengan tanpa adanya pengujian kekuatan hasil akhir pengelasan maka akan sangat memungkinkan terjadinya putus pipa tekanan tinggi tersebut saat operasional mesin. Hal yang sangat membahayakan adalah apabila insiden tersebut melukai operator yang berada disekitanya.

  3. Pemasangan o-ring seal yang tidak presisi dan/atau penggunaan o-ring seal yang telah aus. O-ring seal digunakan untuk memberikan unsur kedap terhadap sistem sehingga akan turut mencegah terjadinya kebocoran bahan bakar yang akan dikabutkan. Penggunaan yang tidak sesuai memungkinkan terjadinya kebocoran yang akan berakibat pada penurunan tekanan maksimal pembakaran mesin.

  4. Adjusting nut yang terpasang pada ujung seating tidak diatur dengan jarak yang sesuai. Pengaturan jarak yang kurang tepat akan memungkinkan terjadinya kebocoran walaupun locking nut telah diikat dengan kuat. Panduan manual book dibutuhkan untuk menyesuaikan besarnya jarak yang direkomendasikan sebagai nilai pengaturan yang sesuai dengan ketentuan maker.
  5. Awal pemasangan nepple pipa bahan bakar langsung menggunakan alat/kunci. Hal ini menjadi kesalahan yang sering dilakukan oleh para operator dilapangan. Ulir antara nepple dengan housing yang belum sejajar dan kemudian mendapat "paksaan" dari alat/kunci maka akan memungkinkan terjadinya kerusakan pada ulir. Kerusakan pada ulir selain akan mengakibatkan tidak pesisinya pemasangan juga akan merusak komponen yang mengakibatkan tidak dapat dipasang. Rekomendasi yang disarankan oleh maker adala neppel harus dipasang dengan diawali oleh prmasangan menggunakan tangan. Hal ini dimaksudkan untuk menjamin ulir tetap pesisi pada kedua sisinya. 
Categories:


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Pellentesque volutpat volutpat nibh nec posuere. Donec auctor arcut pretium consequat. Contact me 123@abc.com

0 komentar:

Posting Komentar