Just another free Blogger theme
Pada umumnya, bahan bakar minyak yang digunakan diatas kapal adalah jenis high sulphur fuel oil (HFSO). Dengan nilai ekonomis yang relatif terjangkau, bahan bakar jenis ini memiliki karakteristik viskosotas, berat jenis dan kandungan belerang yang cukup tinggi. Terkait dengan penggunaannya diatas kapal, BBM jenis HFSO memerlukan beberapa tindakan penanganan sebelum dinyatakan layak untuk dikonsumsi oleh mesin.
Beberapa tindakan pre-treatment
terhadap bahan bakar jenis HFSO adalah,
1. Draining
& cleaning settling tank.
Tindakan drain
dimaksudkan untuk memeriksa dan membersihkan bahan bakar yang tertampung
dalam settling tank dari kontaminasi air dan/atau sludge. Apabila
bahan bakar yang tertampung dalam tangki mengandung air dan/atau sludge, dimungkinkan
akan menimbulkan masalah dalam sistem bahan bakar mesin. Sumbatan dalam saluran
pipa dan filter, kandungan air yang ikut dialirkan dalam combustion chamber,
serta terbentuknya waxy sludge dari micro-crystals memungkinkan
akan mengganggu operasional mesin kapal.
Quick share : Tentang Settling & Service tank. -
Minimal dipasangkan dua tangki (settling dan
service tank) - Kapasitas tangki harus dapat meng-cover pemakaian
BBM selama 24 jam operasional kapal dalam kondisi normal. - Kapasitas tangki dengan pemakaian 24 jam
dimaksudkan untuk memungkinkan terjadinya pemisahan gravitasi secara alami
dari kontaminasi air dan/atau sludge sebelum bahan bakar digunakan. - Settling dan service tank memiliki
permukaan yang miring pada sisi dasar. Permukaan yang miring akan memudahkan
pengurasan dalam peoses cleaning tank. - (Lebih baik) Menggunakan plat berlubang yang
dipasangkan sejajar dengan dasar tangki untuk menjaga dan menampung endapan bahan
bakar. -
Penataan suction pipe harus lebih
tinggi pari posisi drain valve. |
2. Penataan
sistem ventilasi pada tangki yang baik.
Sistem ventilasi
pada tangki memiliki peran yang sangat penting. Selain memperlancar aliran
bahan bakar dari tangki menuju sistem pipa, ventilasi juga akan menjamin
keselamatan dengan mencegah terjadinya tank explosions pada saat proses filling
dan/atau heating. Uap bahan bakar akan dialirkan menuju udara luar sehingga
resiko ledakan dapat diminimalkan. Hal yang harus diperhatikan kaitannya dengan
faktor keselamatan dan keamanan adalah memastikan pipa ventilasi tangki
terhindar dari sumber api serta dilokalisir untuk membatasi jarak aman untuk pekerjaan
panas (hot work) yang ada disekitar pipa ventilasi.
3. Proses heating.
Selain untuk
menurunkan nilai viskositas bahan bakar, proses pemanasan dilakukan untuk
mempermudah proses purifikasi dalam unit separator/purifier. Proses
pemanasan bahan bakar dilakukan secara bertahap pada bebepara titik
diantaranya,
-
Pada tangki double bottom.
-
Pada settling & service tanks.
-
Pada heater purifier.
-
Pada heater FO sistem sebelum masuk mesi.
Sedikitnya pada
empat titik diatas dilakukan pemanasan secara bertahap sehingga nilai
viskositas bahan bakar menjadi layak konsumsi pada angka 10-15cSt.
4. Separation
Proses ini
dilakukan dengan menggunakan purifier dan clarifier untuk memisahkan bahan
bakar dengan kontainasi air dan/atau sludge dari double bottom tank.
Pada dasarnya pre-treatment bahan bakar dilakukan untuk mencapai tujuan akhir yaitu didapatkan bahan bakar yang bersih (terbebas dari kontaminasi air dan/atau sludge) serta didapatkan kekentalan bahan bakar yang ideal untuk operasional mesinpada nilai 10-15cSt.