Just another free Blogger theme

Salah satu valve yang digunakan dalam operasional kapal adalah jenis emergency shut-off valve. Emergency shut-off valve merupakan perangkat penunjang keselamatan yang terpasang pada tangki yang (khususnya) ada di kamar mesin dan difungsikan pada saat terjadi kondisi darurat diatas kapal. Jenis valve ini pada umumnya terpasang pada tangki bahan bakar, tangki minyak lumas ataupun tangki lain yang berisi bahan bersifat mudah terbakar (flamable).

Sebagai contoh, dalam keadaan darurat misalnya kapal mengalami kebakaran, maka seluruh tangki bahan bakar, minyak lumas dan tangki penyimpan bahan yang mudah terbakar lainnya harus dapat dengan segera ditutup. Sehingga, bahan yang mudah terbakar akan tetap tersimpan dalam tangki dan tidak dialirkan dalam sistem pipa yang memungkinkan akan memperparah bahaya kebekaran yang terjadi. Dengan demikian kondisi darurat kebakaran dapat diminimalkan.

Dalam operasionalnya dilapangan, emergency shut-off valve menggunakan valve jenis globe valve dan/atau angel valve.

Inti dari operasional emergency shut-off valve ini adalah dapat ditutup rapat, dengan cepat. Dengan mempertimbangkan jumlah tangki - tangki dikamar mesin yang cukup banyak dengan letak yang relatif berjauhan, maka harus dipastikan operasionalnya  tetap dapat dilakukan dengan  sangat cepat (quick) dalam waktu yang se-efisien mungkin. Inilah yang mendasari valve ini lebih akrab disebut dengan istilah quick closing valve. 

Efisiensi operasional emergency shut-off valve dilakukan secara remote operational dengan dua cara yaitu,
  1. Pneumatic control type. Valve dioperasikan secara jarak jauh (remote) dengan menggunakan bantuan sistem udara bertekanan (compressed air). Dibutuhkan sistem tambahan berupa bejana udara bertekanan (air reservoir) dengan udara bertekanan yang dialirkan menuju masing-masing valve melalui operating handle. Artinya, dengan mengoperasikan handle (mengalirkan udara bertekanan) maka udara akan mengalir dalam sistem yang kemudian mendorong sistem valve dan "memaksa" valve akan tertutup. Untuk menutup emergency shut-off valve dengan penggerak jenis ini, maka cukup membuka handle selama 2-4 detik kemudian ditutup kembali (membiarkan handle selalu terbuka merupakan pekerjaan yang sia-sia karena valve telah tertutup rapat. Selain itu, apabila handle dibiarkan dalam kondisi terbuka maka untuk membuka "reset" valve kembali menjadi tidak dapat dilakukan). Pada sistem ini, dengan mengoperasikan/membuka satu handle, akan dapat menutup beberapa valve dalam satu kelompok/sistem yang sama. Misal, apabila terdapat dua sistem dengan sistem pertama adalah instalasi untuk seluruh tangki bahan bakar dan sistem kedua adalah instalasi untuk seluruh tangki minyak lumas.
  2. Wire rope pull type. Jenis penggerak ini menggunakan media berupa wire rope yang terpasang dari ujung valve sampai dengan tempat pengoperasian secara "remote". Dengan menarik wire rope, maka sistem penggerak mekanis valve akan menutup rapat dengan segera. Pada sistem ini membutuhkan perawatan terhadap kondisi wire rope untuk menjamin kondisinya selalu dalam keadaan baik dan dapat digunakan setiap saat. Untuk menutup emergency shut-off valve jenis ini maka cukup menarik (pull) wire rope dengan kuat. Dengan demikian sistem penggeraak mekanik akan menutup rapat valve dengan cepat.
Jenis pneumatic control type. 


Kedua jenis penggerak diatas ditempatkan pada suatu ruang khusus yang memiliki jarak tidak terlalu jauh dengan tangki - tangki serta akses menuju ruangan tersebut clear, dapat dijangkau dengan mudah dan tidak terhalang.

Untuk membuka (kembali) "reset" valve yang telah tertutup dapat dilakukan dengan cara berikut ini,
  1. Putar handle valve searah putaran jarum jam (clockwise) sampai piston valve turun pada batas maksimalnya. Kemudian putar handle valve berlawanan arah putaran jarum jam (anti-clockwise) sampai indikator valve terbaca membuka dengan sempurna.
  2. Pada jenis valve dengan ukuran kurang dari 3", proses "reset" dapat dilakukan dengan sekali sentuhan (one touch) yaitu dengan menarik handle valve kearah atas. Kedua cara ini hanya dapat dilakukan apabila supply air compressed telah ditutup kembali.
Salah satu emergency shut-off valve yang terpasang pada tangki minyak lumas. (Foto by: Dokumentasi pribadi penulis)


Categories:


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Pellentesque volutpat volutpat nibh nec posuere. Donec auctor arcut pretium consequat. Contact me 123@abc.com

0 komentar:

Posting Komentar