Untuk dapat mengendalikan arah kapal, peran kemudi sangat penting supaya kapal dapat berlayar pada alur pelayaran yang telah ditentukan. Keselamatan pelayaran juga turut ditunjang oleh fungsi kemudi yang baik.
Dalam prakteknya dilapangan, tidak jarang ditemui kerusakan sistem kemudi yang mengakibatkan arah kapal tidak dapat dikendalikan.
Sistem kemudi kapal. (Foto: Dokumentasi penulis)
Sistem kemudi darurat.
Sistem ini difungsikan saat sistem kemudi utama gagal digunakan untuk mengendalikan arah kapal.
Beberapa kondisi yang memerlukan operasional kemudi darurat diantaranya adalah,
- Kerusakan sistem hidrolis dan/atau sistem kontrol elektrik pada kemudi utama.
- Kerusakan sistem penggerak mekanis pada sistem kemudi utama.
- Kehilangan daya hidrolis dan/atau power elektrik penggerak pompa.
- Sistem kendali dari anjungan tidak berfungsi dengan baik.
- Kondisi darurat akibat kapal mengalami tabrakan atau kebakaran.
Dalam fungsional sistem kemudi darurat, umumnya digerakkan menggunakan tuas manual, roda kemudi mekanis atau menggunakan pompa hidrolis (yang sumber kelistrikannya di supply dari ESB-emergency switch board).
Beberapa catatan penting yang perlu dipahami sebelum dan saat memfungsikan peran kemudi darurat diantaranya adalah,
- Melakukan pengujian secara berkala untuk memastikan sistem berfungsi dengan baik.
- Informasikan kepada Nakhoda atau mualim jaga dianjungan terkait dengan fungsional sistem kemudi darurat.
- Sistem komunikasi internal antara ruang kemudi dengan anjungan harus berfungsi secara cepat, normal dan dalam kondisi baik.
- Saat memfungsikan peran kemudi darurat, kecepatan kapal harus dikurangi supaya kemudi lebih mudah digerakkan untuk mengendalikan arah kapal.
0 comments:
Posting Komentar