Salah satu jenis permesinan bantu diatas kapal yang berfungsi untuk menunjang kinerja motor induk adalah heat exchanger. Heat exchanger yang dimaksudkana dapat berwujud pemanas (heater) atau pendingin (cooler / condensor).
Kondensor sistem refrigerasi. (Foto by: Dokumentasi pribadi penulis)
Pada sistem pendingin terdapat dua jenis heat exchanger dengan fungsi yang berbeda.
- Cooler merupakan pesawat pemindah panas yang berfungsi untuk mendinginkan atau menyerap panas media pendingin tanpa merubah wujud dari media pendingin. Sebagai contoh, pemanfaatana LO cooler digunakan untuk menyerap panas (mendinginkan) minyak lumas.
- Condensor merupakan pesawat pemindah panas yang berfungsi untuk mendinginkan media pendingin dengan merubah wujud dari media pendingin (dari uap panas menjadi cair). Sebagai contoh, pemanafaatan condensor yang terpasang dalam sistem uap (steam system) menurunkan temperatur uap panas dari sistem yang kemudian ditampung dalam cascade tank.
Dalam proses penyerapan panas yang terjadi pada cooler dan condensor, secara teoritis dikenal istilah cooling efficiency. Cooling efficiency adalah efisiensi pendinginan atau proses penyerapan panas sebagai indikator kinerja dari cooler dan/atau condensor.
Secara teoritis, cooling efficiency dapat dikalkulasi dengan rumusan sebagai berikut,
Cooling efficiency = (A1 - A2) / (A1 - B1)
Dimana,
A1 = cooler/condensor inlet temperature
A2 = cooler/condensor outlet temperature
B1 = cooling water inlet temperature
Dari kalkulasi cooling efficiency maka didapatkan nilai sebagai data sebagai dasar tindakan perawatan.
- Apabila hasil perhitungan didapatkan hasil < 0.5 (kurang dari 0.6) maka disimpulkan perlu dilakukan perawatan cleaning cooling water side (sisi air laut).
- Apabila hasil efisiensi tidak didapatkan hasil > 0.7 (lebih dari 0.7), maka dusimpulkaan perlu dilakukan perawatan cleaning sisi pendingin.
0 komentar:
Posting Komentar