Kabel merupakan kawat penghantar listrik yang digunakan diseluruh lapisan masyarakat. Mulai dari industri besar, pabrik, hingga skala rumah tangga akan memanfaatkan kabel sebagai konduktor penghantar listrik yang aman. Penggunaanya yang sangat umum serta fungsinya yang sangat penting membuat kita dengan mudah menjumpai keberadaan kabel disekitar kita.
Bagaimana dengan dikapal?
Sudah dapat dipastikan. Penggunaan kabel dikapal juga menjadi sangat penting keberadaanya. Hal yang menjadi masalah dikapal adalah saat terjadi kerusakan sistem kelistrikan atau penerangan diatas kapal, kemudian mewajibkan kita untuk mengajukan nota permintaan barang (request) ke bagian pengadaan perusahaan.
Tidak jarang nota permintaan yang tertulis tidak standart yang berujung miss-komunikasi antara pihak kapal dengan perwakilan perushaan bagian pengadaan barang. Singkat katanya, apa yang di order - apapula jenis barang yang datang...😣😣😣🤣🤣🤣.
Tentu kalau sudah demikian adanya menjadi hal yang sangat fatal. Belum tentu barang yang datang sesuai kebutuhan dikapal dan bisa dipakai untuk bekerja. Dari sisi finansial perusahaan juga akan menanggung kerugian pembelian atas barang yang tidak dapat diambil manfaatnya.
Kalau sudah demikian siapa yang salah.?
Disini penulis tidak akan mencari siapa yang benar atau siapa yang salah. Kita identifikasi dari "hulu", (sebelum itu semua terjadi) penulis ingin berbagi pengalaman kaitannya dengan penulisan permintaan kabel yang standart.
Hal yang perlu diperhatikan adalah,
- Identifikasi kode. Pada sisi luar kabel biasanya tertuliskan angka standart untuk identifikasi. Misalnya angka 3 x 10. Hal ini berarti, kabel tersebut terdiri dari tiga penghantar dengan luas area penampang kabel sebesar 10mm².
- Panjang yang dibutuhkan harus ditulis dengan jelas menggunakan satuan ukur yang standart dan mudah dimengerti (misal: meter atau cm).
0 komentar:
Posting Komentar