Just another free Blogger theme

NEW Release dan tersedia di beberapa market place berikut ini,

SHOPEE

TIK TOK

LAZADA

TOKOPEDIA

GUEPEDIA



Buku ini membahas sisi teknis secara praktis tentang operasional dan perawatan mesin diesel kapal. Susunan yang runtut dan aplikatif sesuai dengan kebutuhan diatas kapal. Dimulai dari sistem dasar penunjang engine running, pemantauan saat mesin beroperasi dan pemantauan engine performance.

Aplikasi advance technology untuk memahami tentang penanganan emisi gas buang menggunakan perangkat scrubber dan SCR (Selective Catalytic Reduction).  Dilengkapi pula dengan teori dual fuel engine untuk mesin diesel kapal.

Terakhir, contoh penjabaran trouble shooting disampaikan dalam bentuk grafik sehingga menjadi sangat mudah untuk dipahami dalam menemukan dan memperbaiki kerusakan mesin. Ringkas berkelas, buku ini disusun untuk dapat mendukung praktek keselamatan dan efisiensi dalam pengoperasian kapal pada umumnya. 

NEW Release dan tersedia di beberapa market place berikut ini,





Buku "Prinsip dan Aplikasi Kelistrikan Kapal" hadir sebagai panduan komprehensif untuk memahami prinsip dasar serta aplikasi sistem kelistrikan diatas kapal. Buku ini dirancang untuk memberikan wawasan yang mendalam tentang sistem kelistrikan kapal, mulai dari teori dasar kelistrikan hingga penerapan praktis diatas kapal. Selain itu contoh troubleshooting kelistrikan juga ditambahkan sebagai panduan untuk memudahkan analisa kerusakan.

Dalam buku ini, pembaca akan diajak untuk memahami berbagai komponen penting dalam sistem kelistrikan kapal, seperti generator, distribusi daya, serta komponen kelistrikan lainnya. Buku ini sangat cocok bagi taruna / perwira siswa sekolah pelayaran, praktisi perkapalan, maupun siapa saja yang tertarik dengan penerapan teknologi kelistrikan dalam industri maritim. Dengan membaca buku ini, pembaca tidak hanya mendapatkan pengetahuan teori, tetapi juga wawasan praktis yang sangat berguna dalam menghadapi tantangan teknis kelistrikan kapal.

Keselamatan di atas kapal merupakan prioritas utama dalam operasional pelayaran. Salah satu dokumen penting yang wajib ada di kapal adalah fire control plan. Dokumen ini biasanya disimpan dalam wadah tabung silinder berwarna merah yang terpasang di area strategis. Wadah ini dirancang agar tahan cuaca, mudah dikenali, dan cepat diakses saat terjadi keadaan darurat.

Fire control plan diatas kapal. (Gambar: Dokumentasi penulis).


Fire control plan adalah rencana pengendalian kebakaran di kapal dalam bentuk gambar (peta/diagram) yang memberikan informasi lengkap mengenai:

  • Tata letak ruangan kapal.
  • Lokasi peralatan pemadam kebakaran (APAR, hydrant, sprinkler, fire hose).
  • Rute evakuasi dan titik kumpul (muster station).
  • Lokasi pintu kedap api, sekat kedap api, dan fire door.
  • Lokasi alarm kebakaran dan sistem deteksi.
  • Alur akses untuk tim pemadam kebakaran kapal.


Fungsi fire control plan di kapal

  1. Panduan bagi crew. Memberikan informasi cepat kepada awak kapal tentang lokasi alat pemadam dan jalur evakuasi saat terjadi kebakaran.
  2. Memudahkan tim darat atau pihak eksternal. Jika kapal berlabuh dan kebakaran terjadi, tim pemadam kebakaran darat dapat segera memahami layout kapal melalui fire control plan.
  3. Kepatuhan terhadap regulasi internasional. Fire control plan diwajibkan oleh konvensi internasional, salah satunya SOLAS (Safety of Life at Sea Convention).
  4. Meningkatkan efisiensi pemadaman. Dengan rencana yang jelas, waktu respon saat darurat dapat ditekan sehingga kebakaran tidak meluas.


Beberapa ketentuan tentang fire control plan adalah sebagi berikut,

  • Ditempatkan di wadah tabung merah tahan air di luar akomodasi atau di area mudah terlihat. Wadah tabung merah tempat penyimpanan fire control plan bukan hanya sekedar perlengkapan, melainkan simbol kesiapsiagaan kapal terhadap bahaya kebakaran.
  • Ada salinan di bridge (anjungan kapal) dan di kamar mesin.
  • Diberi tanda jelas "FIRE CONTROL PLAN" dengan huruf besar berwarna putih.
  • Setiap kali ada modifikasi ruang atau instalasi baru di kapal, fire control plan wajib diperbarui.
  • Harus selalu dalam kondisi terbaca, jelas, dan lengkap.
  • Awak kapal baru harus diberikan familiarisasi dengan isi fire control plan.


Di dalam fire control plan yang diwajibkan oleh SOLAS, isinya hanya berupa layout kapal, lokasi peralatan pemadam, sistem proteksi, dan jalur evakuasi. Crew list (daftar awak kapal) tidak dimasukkan ke dalam fire control plan, karena:

  1. Fire control plan sifatnya statis, menggambarkan tata letak kapal dan posisi alat keselamatan yang tidak berubah. 
  2. Crew list sifatnya dinamis, jumlah dan nama awak kapal bisa berubah setiap kali ada pergantian crew, sehingga tidak praktis bila disatukan. 
  3. Regulasi berbeda. Crew list termasuk dokumen kapal (ship’s document) yang biasanya berada di crew office, bridge, atau diserahkan ke otoritas pelabuhan.


Lambung kapal merupakan bagian vital dari struktur kapal yang selalu bersentuhan langsung dengan lingkungan laut. Gambar dibawah ini adalah lambung kapal dengan cat berwarna biru di atas garis air dan merah pada bagian bawah. Secara umum, cat lambung berfungsi bukan hanya untuk memperindah penampilan kapal, tetapi juga memiliki peranan teknis yang sangat penting.


Lambung kapal dengan dua warna yang berbeda. (Gambar: Dokumentasi penulis).


Fungsi cat pada lambung kapal: 

  1. Perlindungan korosi. Air laut mengandung kadar garam yang tinggi, sehingga sangat korosif terhadap baja. Lapisan cat berfungsi sebagai pelindung agar lambung tidak cepat berkarat.
  2. Mengurangi pertumbuhan biota laut. Cat khusus anti-fouling pada bagian bawah garis air mencegah menempelnya teritip, lumut laut, dan organisme lain yang bisa menghambat laju kapal.
  3. Identifikasi dan keselamatan. Warna cat juga membantu identifikasi garis air, garis muat (plimsol mark) dan mempermudah inspeksi.


Untuk lambung kapal, cat yang digunakan tidak sembarangan, melainkan cat khusus kelautan (marine coatings) yang diformulasikan agar mampu menahan korosi, gesekan air, serta pertumbuhan organisme laut. Secara umum, ada beberapa jenis cat yang digunakan pada lambung kapal:

  1. Primer (coating dasar). Cat dasar ini berfungsi untuk melindungi baja dari kontak langsung dengan air laut, meningkatkan daya rekat cat lapisan berikutnya.n
  2. Itermediate coat (lapisan antara), berfungsi untuk menambah ketebalan lapisan pelindung dan memperkuat sistem cat.
  3. Top coat / finishing, berfungsi untuk memberikan perlindungan tambahan sekaligus memperindah tampilan lambung kapal.
  4. Anti-fouling paint (bawah garis air), berfungsi untuk mencegah pertumbuhan organisme laut seperti lumut, teritip, dan kerang di lambung kapal. 
  5. Anti-korosi coating, diaplikasikan di area lambung yang rawan karat. Ini

Secara sederhana, aplikasi cat untuk lambung kapal adalah,

  • Atas garis air (freeboard): Cat primer + intermediate coat + top coat (biasanya epoxy + polyurethane).
  • Bawah garis air (underwater hull): Cat primer + anti-corrosive epoxy + anti-fouling paint.

Jika lapisan cat dibiarkan rusak, baja kapal akan cepat berkarat. Korosi yang berlanjut bisa mengurangi ketebalan plat lambung dan membahayakan kekuatan struktur kapal. Selain itu, pertumbuhan biota laut pada lambung juga meningkatkan hambatan gerak kapal (frictional resistance), yang menyebabkan konsumsi bahan bakar lebih banyak.
Dock kolam (graving dock) merupakan fasilitas perawatan dan perbaikan kapal yang sangat penting di industri maritim. Salah satu komponen utama dalam dock kolam adalah bantalan (keel blocks dan side blocks) yang berfungsi sebagai penyangga kapal ketika air di dalam dock dikeringkan. Tanpa bantalan, kapal tidak akan dapat berdiri dengan stabil dan aman selama proses perawatan.

Penataaan keel block pada dock kolam. (Gambar: Dokumentasi penulis).



Fungsi bantalan dock,
  1. Menopang berat kapal. Bantalan menerima beban utama kapal ketika dock dalam keadaan kering. 
  2. Menjaga keseimbangan kapal.Selain menopang lunas, bantalan samping (side blocks) ditempatkan di sisi kiri dan kanan kapal untuk menjaga stabilitas agar kapal tidak miring.
  3. Memastikan keselamatan pekerjaan.Kapal yang berdiri kokoh di atas bantalan memungkinkan teknisi melakukan pekerjaan perawatan bawah air kapal dengan aman.
  4. Mencegah deformasi lambung. Posisi bantalan yang tepat menghindarkan kapal dari tekanan yang tidak merata yang dapat menyebabkan kerusakan struktur lambung.

Jenis bantalan dock.
  1. Keel blocks (bantalan lunas). Terletak di sepanjang tengah dock sesuai dengan garis lunas kapal. Dibuat dari beton bertulang atau baja dengan lapisan kayu keras pada bagian atas untuk mencegah gesekan langsung dengan lambung kapal.
  2. Side blocks (bantalan samping). Dipasang di kedua sisi dock untuk menahan kapal agar tidak terjatuh ke samping. Disesuaikan ketinggiannya mengikuti bentuk lambung kapal.

Proses penempatan bantalan
  1. Perencanaan penataan. Sebelum kapal masuk dock, gambar docking plan disiapkan berdasarkan ukuran dan bentuk lambung kapal.
  2. Penyusunan bantalan. Keel blocks dipasang sepanjang garis tengah dock. Side blocks ditempatkan di sisi kiri dan kanan dengan jarak yang sesuai.
  3. Masuknya kapal ke dock. Kapal diarahkan perlahan ke dalam dock menggunakan tugboat atau winch hingga tepat di atas bantalan.
  4. Pengeringan dock. Setelah kapal berada pada posisi yang sesuai, air di dalam dock dipompa keluar hingga kapal bertumpu penuh di atas bantalan.
  5. Pemeriksaan stabilitas. Surveyor dan pekerja dock memastikan posisi kapal stabil sebelum pekerjaan perawatan dimulai.
Pompa GS adalah singkatan dari general service pump, sebuah pompa yang dirancang untuk melayani berbagai kebutuhan umum di kapal. Pompa ini biasanya berjenis centrifugal pump, digerakkan oleh motor listrik tiga fasa (440 V, 60 Hz) atau dalam beberapa kasus menggunakan penggerak mesin diesel. Pompa GS merupakan pompa serba guna, fungsinya sangat penting dalam menjaga keselamatan, kelancaran operasi, serta kesiapan kapal menghadapi keadaan darurat.

Pompa GS di kapal. (Gambar: Dokumentasi penulis)


Karakteristik utama pompa GS adalah:
  • Multi-fungsi. Dapat dipakai untuk beberapa sistem dengan pengaturan valve (ballast, cooling, fire, bilge , deck water etc)
  • Siap darurat. Dapat digunakan sebagai cadangan jika pompa khusus (misalnya fire pump, cooling pump atau bilge pump) tidak berfungsi.
  • Konstruksi sederhana, mudah dalam perawatan dan pengoperasian.


Fungsi pompa GS sangat beragam, antara lain:
  1. Pompa pendingin air laut (cooling sea water pump). Menyediakan media pendingin air laut apabila main cooling sea water pump untuk ME maupun AE tidak dapat berfungsi dengan baik.
  2. Pompa ballast. Mengisi dan meng-kosong-kan tangki ballast apabila main ballast pump tidak dapat difungsikan.
  3. Pompa sanitasi domestik (deck water). Dimungkinkan untuk dapat memompa air tawar dan air laut unt kepentingan deck seperti sanitasi toilet, pencucian deck dan kebutuhan umum lainnya.
  4. Pompa pemadam kebakaran (fire pump). Untuk memastikan sistem dapat tersambung dengan main & emergency fire pump.
  5. Pompa got (bilge pump). Untuk support sistem apabila sistem got tidak dapat berfungsi dengan cepat.
Dibawah ini adalah contoh kerusakan side plug pada fuel injection pump.
Kerusakan permukaan side plug FIP. (Gambar: Dokumentasi penulis).

Penyebab kerusakan side plug fuel injection pump diantaranya adalah,
  1. Erosi akibat tekanan bahan bakar. Bahan bakar dikabutkan dengan tekanan kerja 250-350kg/cm² (menyesuaikan jenis mesin). Apabila ada kebocoran celah kecil, maka akan berpotensi sebagai water jet yang dapat mengikis permukaan logam.
  2. Kavitasi mikro (micro-cavitation). Gerakan memompa dalam FIP mengakibatkan tekanan naik-turun yang akan memicu timbulnya gelembung kavitasi mikro. Saat gelembung pecah, energinya menghantam permukaan logam sehingga timbul pitting di permukaan logam.
  3. Korosi kimia (chemical attack). Kandungan sulphur, air atau kontaminasi zat kimia lain yang terkandung dalam bahan bakar, memungkinkan terjadinya korosi kimia.
  4. Kualitas material kurang baik. Apabila material side plug tidak memiliki surface hardening yang cukup (misalnya nitriding atau carburizing), maka lebih mudah tergerus.
  5. Bahan bakar kotor. Apabila bahan bakar mengandung partikel keras (karat, pasir halus, debu dari tangki), maka partikel ini ikut terpompa yang memungkinkan akan dapat menggerus permukaan plug.


Pencegahan dapat dilakukan dengan,

  1. Filter bahan bakar harus dipastikan selalu dalam kondisi bersih.
  2. Menggunakan bahan bakar yang sesuai spesifikasi (kandungan kimiawi bahan bakar).
  3. Lakukan pemeriksaan permukaan dekivery valve dan seat untuk memastikan tidak ada celah yang dapat memicu terjadinya jetting.
  4. Gunakan spare-parts sesuai rekomendasi engine maker dengan kualitas bahan yang telah disesuaikan.