Just another free Blogger theme

Purifier tersusun dari dua bowl utama yang terpasang pada sisi atas dan bawah. Bowl sisi atas yaitu bowl hood (perhatikan gambar susunan komponen bowl) yang terpasang statis atau diam terikat oleh lock ring.

Bowl sisi bawah merupakan komponen yang bergerak membuka saat proses sludge discharge  / blow dan menutup saat operasional purifier. Fungsinya yang selalu bergerak naik-turun untuk membuka-menutup saluran sludge discharge, kemudian diidentifikasi dengan sebutan sliding bowl.

Untuk dapat menggerakkan sliding bowl naik dan turun, diperlukan energi yang dapat masuk dalam sisitem mekanis bowl pada saat purifier beroperasi. Media yang digunakan sebagai penggerak sliding bowl adalah air. Air dialirkan melalui operating water chamber, yang kemudian masuk dalam sistem purifier dan dapat dinamfaatkan sesuai dengan fungsinya (sesuai dengan operasional valve) untuk membuka dan menutup bowl.

Operating water adalah operasional air yang digunakan dalam kepentingan operasional purifier untuk opening bowl, closing bowl dan sealing water.

Opening water
  • Air bertekanan tinggi (high pressure water), yang terhubung langsung dari fresh water supply sistem (dari sistem hydrophore).
  • Terpasang pada operating water chamber (posisinya dibawah bowl).
  • Digunakan untuk operasional membuka bowl (opening bowl). Umumnya saat proses sludge discharge - blow.



Closing water

  • Air bertekanan rendah (low pressure water), yang terhubing dari operating water tank atau dari sisitem air tawar yang telah direduksi tekanannya menggunakan pressure regulator valve.
  • Terpasang pada operating water chamber (posisinya dibawah bowl).
  • Digunakan untuk operasional meutup bowl (closing bowl). Umumnya saat purifier beroperasi




Sealing water

  • Air bertekanan tinggi yang terhubung dari fresh water supply sistem (dari sistem hydrophore).
  • Terpasang pada sisi atas purifier (melalui upper connecting hose). Umumnya menggunakan corong atau saluran pipa (menyesuaikan jenis purifier).
  • Digunakan sebagai sealing water supaya dapat membentuk interface saat operasional purifier.
  • Interface adalah pertemuan antara lapisan minyak dengan lapisan air dalam bowl purifier. Idealnya, interface ada pada posisi ujung disc stack dengan sisi terluar top disc.
  • Interface dapat diatur dengan menyesuaikan ukuran diameter dalam gravity disc. Pemilihan grafity disc menggunakan panduan grafik nomogram.
    • Interface terlalu sedikit / keluar (gambar A) akan mengindikasikan broken water seal yang akan mengakibatkan minyak terbuang melalui saluran water outlet (terbuang dalam sludge tank).
    • Interface terlalu banyak / besar (gambar B mengindikasikan bad separation yang akan mengakibatkan kotoran dan air masuk dalam oil outlet. (hasil purifikasi tidak bersih).





Berikut ini adalah beberapa contoh ketidaknormalan operasional purifier

Over-vibration (getaran berlebih)

  1. Bowl unbalance (kotor, salah pemasangan,bearing rusak, bowl disc stack tidak sesuai.
  2. Sludge deposit menempel tidak merata pada permukaan sludge space.
  3. Penyesuaian ketinggian oil paring disc tidak sesuai.
  4. Penyesuaian ketinggian bowl spindle tidak sesuai.
  5. Batang spindle bengkok (lebih dari 0.04mm).
  6. Bearing overheat, aus dan/atau rusak.
  7. Vibration damper rusak.
  8. Bearing top, bearing spring rusak.


Bau tidak normal saat operasional

  1. Kondisi normal saat awal start (friction block slipping).
  2. Brake dalam kondisi aktif.
  3. Bearing mengalami overheat.
  4. Oil level dalam gear case terlalu rendah (kurang).


Suara tidak normal saat operasional

  1. Oil level dalam gear case terlalu rendah (kurang).
  2. Penyesuaian ketinggian oil paring disc tidak sesuai.
  3. Penyesuaian ketinggian bowl spindle tidak sesuai.
  4. Worm wheel dengan worm dalam kondisi aus.
  5. Bearing overheat, aus dan/atau rusak.
  6. Pemasangan dan jalannya coupling pulley & elastic plate tidak sesuai.


Putaran terlalu rendah

  1. Brake difungsikan (aktif).
  2. Coupling friction pads kondisi berminyak atau aus.
  3. Kerusakan motor penggerak.
  4. Bowl tidak menutup atau terjadi oil leakage.
  5. Bearing overheat, aus dan/atau rusak.
  6. Power supply kelistrikan tidak sesuai (tegangan dan/atau frekuensi listrik).


Power starting terlalu tinggi (arus motor penggerak tinggi)

  1. Penggunaan supply kelistrikan yang tidak sesuai (frekuensi 50Hz terpasang pada 60Hz).
  2. Friction block tidak sesuai.
  3. Brake pad kondisi aktif.
  4. Penyesuaian ketinggian bowl spindle tidak sesuai.
  5. Worm wheel dengan worm kondisi aus.
  6. Kerusakan motor penggerak
  7. Bearing shaft dalam kondisi rusak
  8. Kesalahan arah putaran motor penggerak


"Lolos" minyak keluar dari bowl cassing drain dan/atau saluran sludge

  1. Kondisi normal dalam proses discharge sludge.
  2. Debit air untuk operating water berkurang (filter kotor, saluran tersumbat dll).
  3. Seal ring untuk operating devices kondisi rusak.
  4. Penyesuaian ketinggian bowl spindle tidak sesuai.
  5. Water valve plugs dalam kondisi rusak.
  6. Paring chamber cover (small lock ring ) rusak.
  7. Sludge deposits menumpuk pada operating slide.
  8. Putaran bowl terlalu rendah (brake aktif, putaran berat dll).


Bowl terbuka saat operasional

  1. Debit air untuk operating water berkurang (filter kotor, saluran tersumbat dll)
  2. Tidak cukup air yang berfungsi sebagai operating water system.
  3. Sambungan pipa air pada water chamber tidak terpasang dengan baik.
  4. Nozzle untuk operating slide dalam kondisi tersumbat.
  5. Endapan sludge menumpuk dan menghalangi operating slide.
  6. Valve plug untuk operating water kondisi cacat.
  7. Supply air untuk operating water dalam kondisi bocor.
  8. Square-sectioned ring pada slidding bowl bottom cacat.


Bowl gagal membuka dalam proses sludge discharge

  1. Debit air untuk operating water berkurang (filter kotor, saluran tersumbat dll).
  2. Tekanan dan/atau aliran air untuk operating water rendah.
  3. Sealing ring untuk operating device dalam kondisi cacat.
  4. Sealing ring untuk operating slide dalam kondisi cacat.


Proses sludge discharge tidak maksimal

  1. Debit air untuk operating water berkurang (filter kotor, saluran tersumbat dll).
  2. Tekanan dan/atau aliran air untuk operating water rendah.
  3. Valve plug pada operating slide terlalu tinggi.
  4. Sludge deposit mengendap dan menghalangi penggerak operating system.


Hasil purifikasi kurang maksimal (kurang bersih)

  1. Pemilihan gravity disc kurang sesuai (terlalu kecil).
  2. Temperatur kerja tidak sesuai.
  3. Pengaturan debit output terlalu besar.
  4. Susunan disc dalam kondisi kotor.
  5. Sludge space dalam bowl penuh sehingga tidak dapat terbuang.
  6. Putaran bowl terlalu rendah.


Saluran air terkontaminasi dengan minyak

  1. Pemilihan gravity disc kurang sesuai (terlalu besar).
  2. Seal ring pada paring disc cacat.
  3. Susunan disc dalam kondisi kotor.
  4. Seal ring pada gravity disc dan/atau small lock ring cacat.

Minyak terbuang melalui saluran air

  1. Pemilihan gravity disc kurang sesuai.
  2. Temperatur kerja kurang sesuai.
  3. Pengaturan debit output terlalu besar.
  4. Valve outlet untuk minyak bersih dalam kondisi tertutup.
  5. Volume sealing water kurang sesuai (terlalu sedikit).
  6. Putaran bowl terlalu rendah.
  7. Susunan bowl tidak sesuai atau disc dalam kondisi kotor.
  8. Masalah pada seal ring (cacat, macet dll).


Dalam operasional fresh water generator tidak jarang akan ditemui beberapa ketidaknormalan kondisi. Berikut ini adalah beberapa contoh kerusakan dan tindakan penanganannya.

Perawatan fresh water generator. (Gambar: Dokumentasi penulis)


Tidak ada produksi air tawar

  • Power supply terputus. Periksa switchfuse, dan circuit breaker.
  • Pompa air laut rusak. Periksa pompa, pastikan berfungsi dengan baik. Check impeller atau ganti jika rusak.
  • Evaporator kotor. Bersihkan evaporator dari kotoran atau endapan.
  • Motor pompa tidak berfungsi. Cek dan perbaiki motor penggerak jika ada masalah.
  • Kondensor tersumbat. Bersihkan kondensor dari kerak atau kotoran.

Kapasitas produksi rendah

  • Aliran air laut rendah. Pastikan pompa air laut berfungsi normal. Periksa saluran air laut.
  • Tekanan vacum kurang. Periksa dan sesuaikan tekanan vacum.
  • Temperatur jacket cooling kurang panas. Adjsut by-pass valve untuk menyesuaikan temperatur.

Tekanan vakum tidak tercapai

  • Kebocoran pada sistem vakum. Cek seluruh sistem vakum dan pastikan tidak ada kebocoran.
  • Pompa ejektor rusak. Periksa pompa ejektor, pastikan berfungsi dengan baik. Ganti jika rusak.


Busa dalam evaporator

  • Kadar garam terlalu tinggi. Turunkan kadar garam di dalam air laut dengan sistem pre-treatment.
  • Proses evaporasi terlalu cepat. Sesuaikan kecepatan proses evaporasi dengan parameter yang tepat.
  • Kondisi air laut terlalu kotor. Periksa kualitas air laut dan gunakan filter atau sistem pembersih jika diperlukan.


Alarm level tinggi (brine tidak keluar)

  • Saluran pembuangan brine tersumbat. Periksa dan bersihkan saluran pembuangan brine dari sumbatan.
  • Pompa brine tidak berfungsi. Pastikan pompa brine berfungsi dengan baik, ganti jika rusak.
  • Level air tawar terlalu tinggi, menyebabkan sistem tidak bisa membuang brine. Atur level air tawar agar tidak terlalu penuh, cek sensor level.


Air tawar berbau atau keruh

  • Filter air laut kotor. Cleaning / ganti filter air laut.
  • Air laut tercemar. Pastikan air laut bersih. (Gunakan sistem pre-treatment).
  • Filter evaporator kotor. Cleaning / ganti filter evaporator.


Pompa bising atau getaran berlebih

  • Pompa atau motor penggerak tidak seimbang (un-balance)Pastikan pompa dan motor penggerak kondisi balance.
  • Komponen internal aus (bearing, impeller)Ganti komponen yang aus (bearing, impeller).
  • Komponen pompa tidak terpasang dengan benar. Pastikan komponen pompa terpasang dengan benar.
  • Pondasi & shaft couple pompa tidak terikat dengan kuat. Cek ikatan pondasi & shaft couple pompa. Pastikan telah terikat dengan kuat.

Sistem bocor

  • Pipa atau sambungan bocor. Periksa seluruh pipa dan sambungan.
  • Seal atau packing rusak. Cek dan ganti seal atau packing yang rusak.

  • Salinitas atau kadar garam tinggi

    • Proses evaporasi tidak optimal. Cek sirkulasi air laut dan pastikan proses evaporasi berfungsi dengan baik.
    • Kebocoran kondensor atau evaporator. Cek & pastikan kondensor dan evaporator tidak bocor.
    • Masalah pada pemisahan garam (brine)Periksa sistem brine.
    • Salinometer rusak. Periksa kondisi salinometer.