Just another free Blogger theme

 




Un-told story during Docking on Desember 1st, 2021. (Foto by: Dokumentasi pribadi penulis)

Elongation adalah merupakan sebuah pengujian mekanis atas pertambahan panjang atau pemeluran suatu material / benda yang memiliki sifat dasar statis / non elastis. Setiap benda yang memiliki sifat dasar elastis pada dasarnya tidak dapat diuji pemeluran karena memiliki sifat penambahan panjang sebab elastisitasnya.

Setiap benda padat yang statis dapat dilakukan uji pemeluran apabila benda tersebut mengalami,

  1. Pengaruh gaya mekanis dari luar. Misalnya gaya tarik terhadap benda statis. Benda statis yang menerima gaya tarik akan mengalami pertambahan paanjang. Pertambahan panjang inilah yang dinamakan dengan pemeluran / elongation.
  2. Pengaruh energi panas dari luar. Dengan adanya pengaruh energi panas maka material akan mengalami pemuaian yang akan menambah panjang dimensinya.
Terkait dengan gaya mekanis dan energi panas yang diterima oleh material, keduanya sangat berpengaruh terhadap pertambahan panjang atau pemeluran material tersebut.
Setiap benda memiliki tingkat pemeluran yang berbeda - beda sesuai dengan komposisi material bahan tersebut.

Terkait dengan tingkat pemeluran, bahan memiliki batasan yang menjadi limit kekuatan bahan tersebut. Artinya, apabila gaya dan energi dari luar yang diberikan terhadap bahan memiliki kapasitas berlebih, maka pemeluran atau pertambahan panjang tersebut akan mengakibatkan bahan putus.

Secara teoritis, elongation dapat dihitung dengan satuan persen terhadap panjang awalnya. Rumusan teori tersebut dihitung dengan formulasi dibawah ini,

Elongation (%) = (Selisih panjang/panjang awal) x 100%
Atau
Elongation (%) = {(Panjang akhir - Panjang awal) / Panjang awal} x 100%

Salah satu impementasi teori elongation diatas kapal adalah digunakan untuk mengukur kekuatan ikatan baut yang terpasang pada suatu komponen mesin.
Sebagai salah satu contohnya adalah dengan mengukur elongation baut connecting rod dapat menjamin dan memantau kekuatan ikatan baut tersebut.

Pada dasarnya, baut yang terpasang dan terikat kuat pada "rumahnya" akan memdapatkan gaya tarik. Semakin kuat ikatannya, maka akan semakin kuat pengaruh pertambahan panjang (elongation) baut tersebut. Demikian juga sebaliknya.

Dasar tersebut diatas yang menjadi korelasi antara kekuatan ikatan baut terhadap tingkat pemeluran atau pertamabahan panjang baut itu sendiri.

Pengukuran elongation terhadap baut connecting rod mesin. (Foto by: Dokumentasi pribadi penulis)


Dalam uji pemeluran baut connecting rod ini diperlukan alat ukur khusus (special tool) yang tersambung dengan dial gauge untuk membaca akurasi pemeluran bahan dengan skala 0.01 mm.

Langkah pengujian elongation dilakaukan dengan cara sebagai berikut.
  1. Dalam kondisi belum terpasang, baut harus diketahui panjang awalnya. Panjang awal baut tersebut selanjutnya digunakan sebagai sarana kalibrasi alat ukur untuk mengasumsikan bahwa panjang awal benda kerja sebelum mendapatkan pengaruh gaya dan energi dari luar adalah "NOL"

  2. Adjust titik "nol" dial gauge sebagai nilai awal pengukuran.
  3. Pasangkan baut pada benda yang dikehendaki (misal; connecting rod).
  4. Setelah baut terpasang, selanjutnya pasangkan alat ukur pada kedua ujung baut. Lakukan pembacaan besarnya simpangan jarum dial gauge sebagai besarnya nilai (data ukur) pemeluran bahan.
  5. Sesuaikan dengan elongation limit yang dikehendaki oleh maker dalam manual book. 
  6. Apabila data ukur elongation lebih rendah dari standart, lakukan pengikatan kembali terhadap baut dan kemudian lakukan pengukuran kembali.
  7. Sebaliknya, apabila data ukur pemeluran baut terlalu tinggi maka baut akan cenderung lebih cepat putus. Kuraangi ikatan terhadap baut.
Dalam prakteknya dilapangan, operator harus menyesuaikan segala jenis tindakan perawatan mesin sesuai dengan anjuran maker yang tertulis dalam manual book.
Termasuk juga kaitannya dengan pemeriksaan kekuatan ikatan baut dan pengaruhnya terhadap penamabahan panjang material.

Secara umum, masyarakat dilapangan akan lebih familiar untuk mengikat baut dengan menggunakan torque wrench (kunci torsi). Dengan demikian akan terkesan lebih sederhana daan praktis.

Namun, terlepas dari praktis dan sederhana tersebut, maka pengujian elongation memiliki nilai akurasi dan ketelitian yang relatif lebih baik untuk menjamin tingkat safety dalam operasional mesin.

Torque wrench (kuncu torsi) jenis jarum yang digunakan diatas kapal (Foto by; Dokumentasi pribadi penulis)